Kompromi demi kelestarian karst Citatah
Merdeka.com - Polemik soal konservasi dan penambangan kapur di kawasan karst Citatah belum menemukan titik terang. Padahal, dampaknya terhadap kerusakan lingkungan lambat laun akan terasa.
Beberapa pihak sudah mencoba menggugah Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, supaya melakukan tindakan nyata terhadap penyelamatan karst Citatah.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Jabar, Sumarwan, menyatakan izin penambangan kawasan itu diterbitkan oleh pihak kabupaten. Dia meyakini, semua penambang besar di wilayah itu mempunyai izin.
"Kalau yang kecil belum terdeteksi. Justru yang tidak terdeteksi yang jumlahnya besar," kata Sumarwan saat dihubungi merdeka.com.
Menurut Sumarwan, pemerintah daerah mengaku sudah mempunyai peta kawasan penambangan karst, dan wilayah yang dilindungi. Hanya saja, menurut ketentuan undang-undang, izin tidak bisa berpindah tangan sebelum waktu habis.
Hanya saja, dari penjelasan Sumarwan, jika ada penambangan di wilayah di luar yang ditentukan, maka prosesnya cukup lama. Sebab, yang berwenang mencabut adalah pemerintah kabupaten.
"Kalau yang ada kita lindungi itu situs Gua Pawon, satu lagi Stone Garden. Itu kan batu gamping. Kemudian Gunung Masigit. Lalu ada tebing 45 untuk latihan Kopassus," ujar Sumarwan.
Sumarwan melanjutkan, penambangan kapur di Citatah tidak dilakukan langsung oleh perusahaan besar. Sebab, usaha pabrik kapur memang diberi izin, tetapi mereka tidak mempunyai konsesi tambang. Mereka lantas menampung bahan batu kapur ditambang masyarakat setempat.
"Itu memang beberapa dampak akan muncul. Salah satunya kan sudah ada pergeseran jalan, kemudian di sana mulai longsor. Memang itu harus bersama-sama. Kawasan itu akan kita lihat. Kalau ada yang masuk lahan Perhutani, kita akan kerjasama. Yang agak memerlukan perhatian berat yang tanah hak milik," ucap Sumarwan.
Sumarwan menyatakan, mereka berusaha memperbaiki kawasan karst Citatah, dengan cara mengubah pola pikir dan mengalihkan mata pencaharian warga.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaPermen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya
Permen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.
Baca SelengkapnyaDi Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian
Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta Keraton Kasepuhan Cirebon yang Jarang Diketahui, Ada Ornamen Keramik Berisi Kisah dari Al Kitab
Keramik ini tersebar di bagian dinding pada bangunan Keraton Kasepuhan Cirebon
Baca SelengkapnyaPenyebab Jerawat di Ketiak, Begini Cara Mengatasinya
Jerawat di ketiak merupakan masalah kulit yang umum terjadi, meskipun seringkali kurang mendapatkan perhatian dibanding jerawat di area wajah.
Baca SelengkapnyaKisah 3 Karyawan Satu Kantor Beda Pilihan Capres Cawapres 2024, Sering Adu Argumen tapi Tidak Bermusuhan
Tak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca SelengkapnyaRekomendasi Merek Kacamata yang Sesuai dengan Wajah Kotak
Rekomendasi merek kacamata untuk wajah kotak yang bakal bikin penampilanmu makin keren.
Baca SelengkapnyaPantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau
Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca Selengkapnya