Kompolnas soal Pelaku Penyerangan Novel: Tidak Ada Keterlibatan Jenderal
Merdeka.com - Dua orang tersangka penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan telah ditangkap. Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yotje Mende, meminta masyarakat tidak berspekulasi tanpa mengedepankan data dan fakta.
Yotje menambahkan, dari hasil penyelidikan, Kompolnas tak menemukan adanya keterlibatan jenderal polisi aktif seperti yang disebut sejumlah pihak.
"Untuk sementara ini hasil yang telah disampaikan kepada Kompolnas tidak ada keterlibatan para jenderal dan yang melakukan itu adalah oknum," kata Yotje di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/1).
Yotje mengatakan, hingga saat ini perbuatan tersebut dilakukan karena dendam pribadi meskipun RM dan RB adalah polisi aktif. Keduanya telah mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Mabes Polri.
Yotje juga tak setuju dengan pernyataan bahwa dua tersangka penyerang Novel merupakan tumbal semata. Menurutnya, hal itu harus didasarkan oleh fakta.
"Tapi kalau memang mereka (aktivis) punya fakta, data, ya silakan saja. Kompolnas siap mengakomodir untuk mengadu ke Kompolnas," tegasnya.
Novel Baswedan disiram oleh air keras oleh dua orang pria yang tak dikenal pada Selasa 11 April 2017. Saat itu, Novel baru saja pulang salat subuh dari Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba dua orang bermotor datang dan menyiramkan air keras ke wajah Novel. Tak ada seorang pun yang melihat kejadian itu. Novel juga tak bisa melihat jelas pelakunya.
Setelah kejadian tersebut, Novel langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading Jakarta Utara dirujuk ke Jakarta Eye Center di Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian ia menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura pada 12 April 2017.
Sejumlah pihak meragukan motif pelaku menyerang Novel Baswedan. Ada yang menduga keduanya merupakan tumbal dan menyebut ada keterlibatan jenderal polisi di balik penyerangan ini.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaKasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaDua dari 140 pelajar terindikasi positif konsumsi narkoba
Baca SelengkapnyaBerikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca Selengkapnya