Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kompolnas sarankan Jokowi pilih Kapolri yang berintegritas tinggi

Kompolnas sarankan Jokowi pilih Kapolri yang berintegritas tinggi Kompolnas. ©istimewa

Merdeka.com - Komisioner Kompolnas Irjen (Purn) Bekto Suprapto meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan sampai salah dalam memilih calon Kapolri mendatang. Pasalnya, jika Kapolri dipilih tak baik oleh Jokowi, maka nantinya sekitar 400 ribu anggota Polri lainnya akan berdampak.

"Kalau komandannya enggak baik. Nanti anggotanya juga tak baik. Makanya Presiden harus hati-hati (memilih Kapolri)," kata Bekto dalam forum diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/6).

Dalam hal ini, Bekto juga mengatakan, selain dampak pada anggota Polri lainnya, pemilihan calon Kapolri nantinya juga menentukan kehidupan masyarakat pada umumnya. Sebab dalam menjalankan aktivitasnya, masyarakat selalu bersentuhan dengan Kapolri.

"Kalau kita bawa motor lalu lawan arus, polisi nunjuk tangannya saja kita langsung balik arah. Artinya kalau nanti polisi udah enggak bener, nanti masyarakat juga yang akan merasakan dampaknya," katanya.

Menurut mantan Kepala Densus 88 ini, kriteria yang paling penting untuk calon kapolri adalah berintegritas tinggi. Menurutnya, integritas merupakan prinsip dasar kehidupan yang kuat, dan juga nantinya Kapolri tersebut harus senang bekerja, memiliki tanggung jawab, tepat waktu, etika yang bagus dan mampu menjadi pemimpin teladan bagi bawahannya.

"Yang penting sekarang bukan siapa, tapi apa selanjutnya Kapolri yang dapat mengikuti jawaban dari harapan masyarakat," pungkasnya.

Terkait mekanisme pemilihan, Bekto menjelaskan bahwa Kompolnas hanya sebatas memberi penilaian terhadap nama-nama yang sudah masuk. Sementara untuk menentukan siapa saja yang layak menjadi kandidat calon Kapolri, merupakan wewenang Dewan Kepangkatan Jabatan Tertinggi (Wanjakti).

"Kami enggak punya nama-nama calon. Kami hanya terima jadi dari mereka (Wanjakti), lalu kami memberikan penilaian saja," lanjutnya.

Karena tidak menerima nama-nama calon Kapolri, otomatis Kompolnas tidak mengetahui riwayat para calon yang digadang-gadang disebutkan menjadi kapolri. Atas hal tersebut, lanjutnya, pihaknya sulit untuk mengetahui rekam jejak mereka selama menjadi polisi.

"Kami enggak tahu mereka pernah ngapain saja selama jadi polisi. Apakah pernah mukul orang atau tidak, kami tak tahu. Kompolnas hanya terima jadi dari Wanjakti lalu memberikan penilaian untuk segera direkomendasikan kepada presiden," ujar Bekto.

Meski begitu, Kompolnas tak kehilangan akal untuk mencari tahu rekam jejak mengenai rekam jejak para calon.

"Kami bisa terjun langsung ke masyarakat untuk mengetahui keinginan masyarakat mengenai sosok Kapolri yang mereka inginkan," katanya.

Seperti diketahui, muncul lima nama yang menjadi calon kuat Kapolri. Mereka sering muncul di Istana Negara, mereka adalah Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian, Irwasum Polri Komjen Dwi Priyatno dan Kalemdikpol Komjen Syafruddin.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Jokowi Tak Pilih Prabowo Jadi Plt Menko Polhukam

Istana Jelaskan Alasan Jokowi Tak Pilih Prabowo Jadi Plt Menko Polhukam

Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kepada Jokowi, Kapolri Beberkan Konsep Polres Khusus IKN

Kepada Jokowi, Kapolri Beberkan Konsep Polres Khusus IKN

Polres Khusus Kawasan IKN ini, akan memberikan pelayanan kepolisian terhadap enam kecamatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2

Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2

Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap

Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap

Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu

Baca Selengkapnya