Merdeka.com - Di banding barang lain, BH dan CD lebih mudah dijual dan mendapatkan untung. Hal itu menjadi alasan komplotan ini menjadi spesialis pencurian pakaian dalam wanita dari toko.

EJ (23), salah satu tersangka mengaku BH dan CD hasil curian dijual seharga Rp 10 ribu per potong. Sebab komplotannya tidak begitu mengerti dengan kualitas dan merek serta harga pakaian dalam wanita tersebut.

"Kami jual Rp 10 ribu, murah meriah saja asal laku. Karena itulah BH sama CD jadi sasaran kami waktu bobol toko pakaian. Kalau barang lain belum tentu mudah dijual," ungkap tersangka EJ di Mapolsek Ilir Timur I Palembang, Jumat (9/9).

Lantaran harganya murah, kata dia, ratusan BH dan CD yang dijual cepat habis. Kadang, sambung EJ, dirinya bingung menjawab jika pembeli menanyakan asal muasal barang tersebut.

"Dibilang saja diskon besar-besaran, orang percaya saja karena yang kami jual murah meriah dibanding toko-toko lain," kata dia.

Diketahui, EJ diringkus bersama dua rekannya IH alias ML (19) dan RR alias AB (25) karena membobol sejumlah toko pakaian. Terungkap, komplotan ini telah beraksi sejak tiga bulan terakhir dengan sasaran celana dalam wanita atau barang yang bisa dijual.

Saat penangkapan, polisi menyita puluhan BH dan CD curian yang sedang dijajakan di kaki lima. Ada juga barang bukti lain seperti belasan lembar jilbab, gorden, sepatu, baju dan celana dengan nilai total seharga Rp 25 juta. Lalu turut disita palu yang digunakan dalam membongkar toko.

Setiap beraksi, paling tidak mendapatkan barang senilai Rp 15 juta hingga Rp 25 juta. Setelah barang curian terjual, hasilnya dibagi rata.