Komnas Perempuan: TKI jangan ditempatkan di negara hukuman mati
Merdeka.com - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengapresiasi pembebasan TKI Wilfrida Soik dari hukuman mati di Malaysia dan Satinah dari hukuman gantung di Arab Saudi. Agar kasus tersebut tak terulang, Komnas Perempuan mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKI ke negara yang menerapkan hukuman mati.
"Mendorong pemerintah Indonesia dan berbagai negara asal pekerja migran di seluruh dunia, untuk tidak menempatkan pekerja migran ke negara yang masih menerapkan hukuman mati," kata Komisioner Komnas Perempuan Sri Nurherwati dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (10/4).
Pemerintah juga diharapkan memberikan pemulihan hak-hak warga negara untuk Wilfrida, Satinah dan semua pekerja migran yang terancam maupun telah dibebaskan dari hukuman mati. Termasuk juga keluarganya yang mengalami kesakitan dan tekanan luar biasa.
Komnas Perempuan mendorong pemerintah untuk membuat sistem perlindungan dan penanganan yang jelas, dan khusus bagi pekerja migran yang terancam hukuman mati di negara-negara lain. Kerja-kerja perlindungan dan penanganan tidak cukup dengan merespon kasus per-kasus ketika tekanan publik gencar, namun penting untuk merumuskan strategi yang komprehensif dan implementatif.
"Menyelamatkan seluruh pekerja migran yang masuk dalam daftar terancam hukuman mati dengan upaya yang sama, seperti halnya penyelamatan Satinah dan Wilfrida Soik. Karena berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, masih ada 246 orang yang menanti negara untuk diselamatkan," terang Sri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaWanita Keturunan Suriah 'Dihukum' Anaknya di Pengadilan AS, Sikap Sang Hakim Jadi Sorotan
Wanita keturunan Suriah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan berlalu lintas.
Baca SelengkapnyaTaruna TNI Didatangi Keluarga di Wisuda Jurit Bikin Haru, Sosok Ayahnya dan Kakaknya Bukan Orang Sembarangan
Momen wisuda seorang taruna bikin salah fokus (salfok) warganet di media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembunuh Wanita yang Ditemukan Membusuk di Tambora Ternyata Suami Sendiri
Pelaku tega membunuh istrinya dan membiarkan mayat membusuk di dalam kontrakan.
Baca SelengkapnyaTNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya
Namun demikian, Panglima TNI belum dapat merinci berapa banyak rumah warga yang terdampak insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaTak Mau Tinggalkan Pernikahan, Mempelai Wanita Ini Tetap Hadir dalam Kondisi Sakit
Ia tak mau melewatkan pernikahannya walaupun tengah dalam keadaan sakit.
Baca Selengkapnya