Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas PA Duga Ada Pihak yang Sengaja Libatkan Pelajar Ikut Demo UU Cipta Kerja

Komnas PA Duga Ada Pihak yang Sengaja Libatkan Pelajar Ikut Demo UU Cipta Kerja Demo tolak omnibus law di Patung Kuda. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta semua elemen masyarakat apapun latar belakangnya tidak melibatkan anak-anak dalam demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Sepanjang demo tersebut, banyak ditemukan anak-anak tidak memiliki kepentingan atau tahu substansi UU Cipta Kerja tetapi ikut demo.

"Yang memprihatinkan anak-anak berstatus pelajar tersebut disinyalir didatangkan dari berbagai daerah untuk saling lempar dengan aparat keamanan dalam aksi demonstrasi untuk menciptakan situasi memanas dan gaduh," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait dalam keterangannya, Rabu (14/10).

Arist menjelaskan banyak anak-anak yang diamankan aparat kepolisian sebelum sampai di lokasi domonstrasi. Mereka mengaku dikerahkan melalui pesan berantai di media sosial. Padahal, mereka juga tidak tahu apa yang diperjuangkan.

"Kami hanya diperintakan berkumpul di satu tempat lalu disediakan kendaraan dan ada juga yang harus berjuang menumpang truk secara berantai," kata Arist mengutip pengakuan seorang anak yang diamankan di Polda Metro Jaya.

Dia menyebut dari temuan tersebut sangat jelas bahwa anak secara sistemik sengaja diorganisir secara terukur dilibatkan secara politik untuk kepentingan dan tujuan kelompok tertentu.

"Sudah tidak terbantahkan lagi bahwa anak-anak sengaja dihadirkan dalam aksi demonstrasi untuk menolak UU Cipta Kerja untuk tujuan dan kepentingan kelompok tertentu," tegas dia.

Arist meminta semua pihak tidak melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan politik, demonstrasi untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Janganlah kita memanfaatkan anak untuk kepentingan politik," ungkapnya.

KPAI Cek ke Lokasi Demo

Senada dengan Komnas PA, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga turun langsung menyaksikan anak-anak dilibatkan dalam demo UU Cipta Kerja pada Selasa (13/10). Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra mengaku menemukan ada anak-anak yang dibayar sejumlah uang agar ikut demo.

"Jadi saya melakukan pengawasan kan bertanya pada anak-anak, saya enggak ikut demonya. Kebetulan ada anak memegang duit lima ribuan bersih, baru. Saya candain 'wah duitnya bagus banget ini,' dia lagi beli es. Dia spontan bilang, 'iya ini abis diberi abang-abang lima ribuan'," jelas Jasra Putra.

"Saya enggak mendalami abang-abang yang mana. Setelah mereka pesan es teh lalu mereka menjauh dari saya," katanya.

Jasra tak tahu pasti apakah anak-anak tersebut datang karena dimobilisasi oleh pihak tertentu atau hanya inisiatif pribadi lantaran ingin bermain-main. Namun menurut keterangan anak-anak lain di lokasi demo, di antara mereka ada datang atas kehendak sendiri dan ada juga yang memfasilitasi.

"Di anak yang lain itu kan bervariasi jawabannya, ada yang datang karena sendiri, tapi ada enggak yang memfasilitasi? Katanya ada yang mengoordinir, saya enggak dalami siapa yang mengoordinir karena kan antara mereka saling menutupi," papar dia.

806 Pelajar Ditangkap

Sebanyak 806 orang telah diamankan oleh pihaknya saat aksi unjuk rasa pada Selasa (13/10) kemarin. Mereka yang diamankan itu hampir kebanyakan berstatus sebagai pelajar. Beberapa di antara mereka masih pelajar SD.

"Pelajar yang diamankan ada 806 orang," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono.

Selanjutnya, untuk mereka yang ditangkap dari kalangan massa bukan dari unsur pelajar, mahasiswa atau buruh sebanyak 156 orang. Kemudian, untuk buruh yang diamankan sebanyak 112 orang.

Kemudian, untuk mereka yang berstatus sebagai mahasiswa yang diamankan oleh pihaknya yakni sebanyak 29 orang.

"Mereka yang berstatus pengangguran ada 66 orang," ujarnya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Tutup Debat Capres, Ganjar Janjikan Beasiswa Kuliah Anak Prajurit TNI dan Polisi

VIDEO: Tutup Debat Capres, Ganjar Janjikan Beasiswa Kuliah Anak Prajurit TNI dan Polisi

Ganjar dalam penutupan debat menjanjikan beasiswa kuliah bagi anak-anak dari prajurit TNI dan Polri.

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'

Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'

Begini momen akrab politikus anak eks jenderal peraih Adhi Makayasa makan bakmi jawa bareng keluarga di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
1.197 Personel Polri Amankan Demo di Bawaslu dan KPU Hari Ini

1.197 Personel Polri Amankan Demo di Bawaslu dan KPU Hari Ini

Anggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.

Baca Selengkapnya
Kenal Sejak SD, Prajurit TNI Asal Papua Ini Akui Punya Pacar Anak Bupati

Kenal Sejak SD, Prajurit TNI Asal Papua Ini Akui Punya Pacar Anak Bupati

Prajurti TNI putra Papua bagikan cerita saat menjalin asmara dengan anak Bupati. Seperti apa kisahnya?

Baca Selengkapnya
Semburan Doa dari Anak Muda di Malang untuk Kelancaran Pemilu 2024

Semburan Doa dari Anak Muda di Malang untuk Kelancaran Pemilu 2024

Belakangan ini, politik nasional terasa sangat mengabaikan kepentingan rakyat dan kemakmuran bersama.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Dipilihnya SMP Negeri 2 Curug Jadi Lokasi Uji Coba Makan Gratis Rp15.000 per Anak

Ternyata, Ini Alasan Dipilihnya SMP Negeri 2 Curug Jadi Lokasi Uji Coba Makan Gratis Rp15.000 per Anak

Pemerintah sendiri membuka skema kesukarelaan bagi semua Pemda yang ingin terlibat dalam simulasi program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya