Komnas KIPI Sebut Vaksin Covid-19 yang Disediakan Pemerintah Aman
Merdeka.com - Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menyatakan vaksin COVID-19 yang disediakan pemerintah hingga saat ini aman untuk diterima masyarakat.
"Sampai dengan saat Ini, vaksin COVID-19 aman, lebih aman daripada tidak divaksin," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Hindra mengatakan meskipun telah divaksin namun masih mungkin para penerima manfaatnya bisa terkena COVID-19. "Namun biasanya ringan dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, cukup isolasi mandiri saja," katanya.
Hindra mengatakan laporan kelumpuhan yang dialami seorang guru di Sukabumi bernama Susan, telah terkonfirmasi tidak terkait vaksinasi.
"Yang bersangkutan mengalami guillain barre syndrome (GBS)," katanya.
Dilansir dari aplikasi konsultasi medis alodokter.com, sindrom GBS adalah penyakit autoimun yang tergolong langka. Pada penyakit ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi justru menyerang sistem saraf perifer yang bertanggung jawab mengendalikan pergerakan tubuh.
Sebagai akibatnya, penderita bisa mengalami gejala bertahap yang diawali dari kesemutan dan nyeri pada otot kaki serta tangan. Selanjutnya penderita penyakit ini mengalami pelemahan pada kedua sisi otot tubuh dari kaki dan menjalar ke bagian tubuh atas, bahkan hingga ke otot mata.
Bila ada keluhan setelah imunisasi, kata Hindra, segera hubungi nomor telepon yang ada di halaman belakang kartu vaksinasi yang diberikan sebelum pulang di tempat pemberian vaksinasi.
"Sehingga laporan akan dicatat dan disampaikan pada Komda/Komnas KIPI untuk ditindaklanjuti," katanya.
"Apabila melapornya di sosial media, maka yang terjadi bukan pemecahan masalah, namun malah menambah masalah," katanya menegaskan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya