Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas KIPI: 2 Lansia di Banyumas Meninggal karena Stroke Bukan Terkait Vaksinasi

Komnas KIPI: 2 Lansia di Banyumas Meninggal karena Stroke Bukan Terkait Vaksinasi Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal untuk Tenaga Kesehatan DKI Jakarta. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Hindra Irawan Satari menegaskan dua warga Banyumas berusia lanjut usia (lansia) yang meninggal bukan karena efek setelah disuntik vaksin Covid-19. Dia memastikan, vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada lansia tersebut tidak menyebabkan keduanya meninggal dunia.

"KIPI dua lansia di Banyumas tidak disebabkan oleh imunisasi, namun menunjukkan gejala stroke," kata Hindra saat dihubungi merdeka.com, Selasa (16/3).

Menurut dia, kedua lansia itu telah memenuhi seluruh tahapan skrining kesehatan sebelum disuntik vaksin. Hindra menyebutkan, hasil skrining kedua lansia itu tidak mengidap 5 dari 11 penyakit kronik dan komorbid.

"Tidak (tidak memiliki 5 dari 11 penyakit kronik komorbid). Yang kami audit, lansia tersebut meninggal karena stroke dan tidak terkait vaksinasi," kata Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Lima dari 11 penyakit seperti Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal. Hal itu ditanyakan kepada peserta vaksinasi Covid-19 sebelum disuntik.

Hal itu tertuang dalam surat edaran (SE) nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada kelompok sasaran lansia, komorbid, penyintas Covid-19, dan sasaran tunda, ada sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh calon peserta vaksinasi. Salah satunya mengenai riwayat penyakit.

"Jika ada 3 atau lebih jawaban 'ya' dari 5 pertanyaan di atas, maka vaksin Covid-19 tidak bisa diberikan," dikutip dari SE tersebut.

Sebelumnya diberitakan, dua lansia asal Kabupaten Banyumas meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19, Senin (8/3). Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebut keduanya meninggal bukan karena efek Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tapi adanya serangan jantung.

"Setelah kita cek ternyata almarhum punya penyakit penyerta serangan jantung," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo di Semarang, Senin (15/3).

Guru di Garut Lumpuh Setelah Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, terkait seorang guru di Garut yang mengalami kelumpuhan setelah ikut vaksin Covid-19, Hindra belum bisa berkomentar banyak. Dia mengatakan masih merampungkan data-data terkait kejadian tersebut.

"Soal lumpuhnya guru di Garut, saya sedang konfirmasi dahulu datanya ya," ujar dia.

Guru honorer di Kabupaten Garut yang mengalami KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) Covid-19 menyebut bahwa dirinya hanya mengalami lemas. Dia mengaku mempunyai penyakit bawaan.

Guru yang mengalami KIPI tersebut diketahui berinisial EK (40). Ia mengatakan bahwa dirinya memang memiliki penyakit bawaan, dan hal tersebut pun sudah disampaikan saat ia hendak divaksinasi Covid-19.

"Saya punya riwayat penyakit saraf kejepit sejak 2008. Tahun 2010 sempat mau dioperasi tetapi tidak jadi karena kondisi membaik," katanya, Selasa (16/3).

Usai disuntik vaksin Covid-19, EK mengaku memang tubuhnya merasa lemas, dan langsung berkonsultasi dengan puskesmas terkait kondisinya itu. Pihak puskesmas pun menurutnya langsung datang ke rumahnya dan langsung berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

EK menyebut bahwa saat itu dirinya langsung dibawa ke RSUD dr Slamet untuk menjalani pemeriksaan karena kondisinya itu. "Apakah ini karena vaksin atau bukan saya juga tidak tahu," sebutnya.

Terkait kondisinya pascavaksinasi menyebar luas, EK mengaku bahwa banyak pihak yang menghubunginya. Di antara yang menghubungi adalah yang menekan dan mengancam akan melaporkan ke jalur hukum.

"Padahal saya tidak pernah berbicara ke publik. Saat saya sakit, ada rekan kerja menengok ke rumah dan melihat kondisi saya. Mungkin dari situ ada yang menyebarkan sampai ramai seperti ini. Tangan dan kaki kiri saya memang suka susah digerakan. Sekarang kondisinya sudah mulai membaik. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa," tutup EK.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai

Kalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai

Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.

Baca Selengkapnya
Lansia Kena Peluru Nyasar, Polisi Sebut Bukan dari Senjata Rakitan

Lansia Kena Peluru Nyasar, Polisi Sebut Bukan dari Senjata Rakitan

Korban tidak sadar jika dirinya telah kena peluru nyasar. Dia tengah tidur saat tertembak.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya

Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya

Saat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.

Baca Selengkapnya
Lansia dan Penyandang Disabilitas Boleh Didampingi saat Mencoblos di TPS

Lansia dan Penyandang Disabilitas Boleh Didampingi saat Mencoblos di TPS

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu kali ini sebanyak 204.807.222 pemilih.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani

Anies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani

Anies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.

Baca Selengkapnya
Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?

Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?

Di tengah sidang, Airlangga minta izin untuk klarifikasi beberapa pemberitaan yang sedang ramai terkait Golkar dan bansos

Baca Selengkapnya
Kaesang Sebut Bansos Dikorupsi saat Pandemi Lebih Bermasalah, Begini Reaksi Ganjar

Kaesang Sebut Bansos Dikorupsi saat Pandemi Lebih Bermasalah, Begini Reaksi Ganjar

Dia dididik oleh partai yang tidak akan kompromi dengan korupsi.

Baca Selengkapnya