Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan sejumlah fakta usai melakukan investigasi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Komnas HAM menemukan kondisi fisik jenazah para korban sangat memprihatinkan yang diduga disebabkan gas air mata.
"Pertama adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangannya, Rabu (5/10).
Selain wajah lebam, kata Anam, mata korban juga memerah dan mulut berbusa. Kondisi para korban itu didapat Komnas HAM dari pihak keluarga maupun relawan yang menangani para korban.
"Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa. Jadi teman-teman khususnya keluarga, Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah memberikan informasi terkait hal tersebut," kata dia.
Anam menjelaskan bahwa kondisi wajah biru dan mata merah itu juga dibarengi temuan adanya kondisi luka fisik seperti kaki patah, rahang patah, memar, dan lain sebagainya.
"Ada beberapa yang sangat memprihatinkan karena kena gas air mata adalah kondisi mata. Matanya sangat merah," ujar dia.
Anam melanjutkan, akibat gas air mata banyak juga dari korban yang selamat mengalami sakit mata selepas ditemui pihak Komnas HAM pada lusa setelah tragedi Kanjuruhan.
"Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban yang itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami, Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak nafas, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat," kata dia.
Advertisement
Sebelumnya, Polri telah memperbaharui data jumlah korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Saat ini korban meninggal dunia menjadi 131 jiwa.
"Ya setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, tim DVI dan direktur RS jumlah korban meninggal dunia 131 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (5/10).
Dedi menjelaskan bahwa penambahan korban meninggal ini disebabkan adanya korban yang tidak terdata oleh pihak rumah sakit.
"Penambahan data yang meninggal di non faskes. Karena tim mendatanya korban yg di bawa ke RS," imbuhnya.
Walau belum dirinci kembali untuk data korban lain seperti korban luka ringan maupun korban luka berat. Namun telah ada data sebelumnya. Kepolisian telah mencatat sebanyak 455 jiwa dengan rincian 125 tewas, 21 luka berat, dan 304 luka ringan. [gil]
Baca juga:
Duka dan Trauma Andi Hariyanto Kehilangan Istri-Anak di Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan Bukti Lemahnya Budaya K3 di Indonesia
Jokowi Desak Percepat Investigasi Tragedi Kanjuruhan: Barangnya Kelihatan Semua Kok
Usai Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: FIFA Siap Bantu Perbaiki Sepak Bola Indonesia
Jokowi Bicara Pintu Maut Stadion Kanjuruhan: Pintu Terkunci, Tangga Terlalu Tajam
Wajah Sedih Jokowi Berbincang dengan Korban Kericuhan Stadion Kanjuruhan
Kecelakaan Beruntun di Jalur Tengkorak Blitar, Satu Pemotor Tewas
Sekitar 16 Menit yang laluGerindra Ungkap Ciri Pengkhianat pada Prabowo: Tertulis Maupun Lisan
Sekitar 27 Menit yang laluPrabowo Sindir Musuh Dalam Selimut, PDIP: Untuk Kader Gerindra
Sekitar 27 Menit yang laluCerita Miss Hijab Jatim 2022 Rela Ngemper demi Meriahkan Harlah 1 Abad NU
Sekitar 27 Menit yang laluDemokrat Bakal Sambangi Golkar, Pertemuan Tinggal Atur Waktu
Sekitar 34 Menit yang laluPengakuan Immanuel Ebenezer di Balik Pembubaran Relawan Ganjar Pranowo Mania
Sekitar 46 Menit yang laluDPR Minta Pemerintah Ambil Tindakan Terkait Ditemukan Kembali Kasus Gagal Ginjal Akut
Sekitar 53 Menit yang laluWanita Pemilik Rental PS yang Cabuli 17 Anak di Jambi Dibawa ke RS Jiwa
Sekitar 56 Menit yang laluABG di Depok yang Disiram Air Panas Masih Trauma, Kalau Ditanya Enggak Mau Ngomong
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Bakal Uji Data Buktikan Kelayakan Bripka Madih Atas Hak Tanah Sengketa
Sekitar 1 Jam yang laluBerita Pemilu 2024 Terkini: Seputar Capres, Koalisi Partai dan Jadwal Kampanye
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Kirim Hasil Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di DKI ke BPOM
Sekitar 2 Jam yang laluKreatif, Polisi Tuban Sulap Ratusan Knalpot Brong Sitaan Jadi Patung Kuda
Sekitar 2 Jam yang laluIni Jenis Pelanggaran yang Disasar Petugas saat Operasi Keselamatan Jaya 2023
Sekitar 2 Jam yang laluDua Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan di Kasus Brimob Bentak Babinsa TNI AD
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Soroti Pleidoi Hendra Eks Anak Buah Sambo Soal 27 Tahun Karier di Polri
Sekitar 21 Jam yang laluVIDEO: Beberkan Rekaman CCTV ke Pimpinan Polri, Chuck "Saya Dijanjikan Tak Dipidana"
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 4 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami