Komnas HAM temukan 8 fakta penyerbuan Lapas Cebongan
Merdeka.com - Tim Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menemukan delapan fakta terkait kasus penyerbuan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Empat orang tahanan tewas dalam peristiwa itu.
Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM, Siti Noor Laila menjelaskan temuan fakta tersebut ditemukan dari keterangan beberapa saksi-saksi, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan alat dan barang bukti.
"Terakhir 5-7 juni 2013 kami melakukan penyidikan di Jogja. Kami meminta keterangan saksi dari petugas lapas, institusi lembaga negara, polisi, pemprov Kabupaten Sleman dan beberapa pihak masyarakat sipil dan keluarga korban," kata Siti di Ruang Pengadilan, Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Rabu (19/6).
Siti memaparkan bahwa tim penyelidikan telah menemukan delapan fakta berupa Motif, pelaku, tindakan, senjata, peluru, kendaraan, perlengkapan, perencanaan dan pengabaian.
Temuan terbaru yang ditemukan adalah adanya fakta bahwa ruangan yang digunakan saat eksekusi penembakan tidak gelap.
"Bahwa terjadi pembunuhan yang dilakukan dalam ruangan ukuran 5x8 meter dengan pencahayaan yang cukup terang, yakni dua buah lampu merk DOP 8 watt," ujar Siti.
Selain itu, Komnas HAM memastikan bahwa kasus ini adalah kasus yang masuk dalam Perencanaan. Perencanaan di antara pelaku ditunjukkan dengan jumlah senjata dan pelengkapan yang dipakai, menggunakan surat berkop Polda DIY, pembagian tugas dan peran, perusak dan perampas CCTV, pengamat situasi sekitar lapas dan target yang sudah ditentukan dengan koordinasi pelaku.
Untuk selanjutnya, Siti mengatakan Komnas HAM akan memantau persidangan yang akan dilaksanakan di Yogyakarta. Selain itu pihaknya akan mengirimkan surat kepada Majelis Hakim terkait hak memberikan pendapat.
"Selanjutnya Komnas HAM akan memantau persidangan agar berlangsung terbuka dan independen. Komnas HAM juga akan meminta dan membuat surat permohonan pada Majelis Hakim untuk menggunakan hak memberikan pendapat dalam persidangan nanti," imbuh Siti.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi Masalah Perncernaan saat Lebaran, Ketahui Cara Cepat Mengatasinya
Datangnya hari Lebaran kerap menimbulkan kondisi tertentu seperti munculnya masalah pencernaan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaPenyebab 7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Halim Utama Akibat Truk Ugal-ugalan
Dugaan itu didapat berdasarkan hasil pengecekan petugas di lapangan
Baca Selengkapnya9 Cara Ampuh untuk Menenangkan Kecemasan
Beberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!
Baca Selengkapnya3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaRelawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon
Polisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaBawaslu Pastikan Surat Suara Tercoblos Duluan di TPS 03 Pejaten Timur Hoaks, Ini Faktanya
Setelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca Selengkapnya