Komnas HAM sebut ada pihak adu domba kelompok agama dan pemerintah
Merdeka.com - Komisioner Komnas HAM Hafif Abbas mengatakan ada pihak yang ingin adu domba antara kelompok agama dan pemerintah jika dibiarkan akan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Hafif menilai pihak itu sengaja memanfaatkan situasi.
"Ini kan ada namanya ada 3D, Delay jika semakin berlarut-larut eskalasi masalahnya bakal meluas, Denial saling menyalahkan yang akan menimbulkan friksi-friksi sosial dan Disaster yang mana bencana sosial dengan banyak kepentingan di dalamnya, ada potensi kelompok tertentu memanfaatkannya," ujarnya saat melakukan pertemuan di kantor Kemenkum HAM, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (8/6).
Hafif juga mengatakan kesenjangan sosial adalah akar dari permasalahan yang terjadi saat ini disebabkan adanya beberapa pengusaha yang menguasai hampir semua sumber daya di sektor ekonomi.
"Kita nomor 4 kesenjangan sosialnya paling tinggi di dunia, bisa berpotensi naik lagi, bayangkan saja ada 4 pengusaha kita yang menguasai hampir setengah kekayaan yang dimiliki penduduk negeri ini," ungkapnya.
Lebih jauh Hafif juga kembali menegaskan bahwa ada pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan bangsa di balik kemiskinan dan kesenjangan ekonomi yang terjadi. "Jadi mereka-mereka yang miskin ini jika berteriak memprotes dianggap anti-Pancasila dan Anti NKRI, nah itu yang di inginkan pihak-pihak tertentu untuk memecah belah bangsa,"tuturnya.
Menurut Hafif pihaknya berharap agar semua persoalan yang terjadi harus secepatnya diselesaikan. Di mana keputusan penyelesaian itu berada di tangan Presiden Joko Widodo.
"Kami di Komnas HAM ingin secepatnya ini berhenti, sudah cukup kegaduhan ini, tetapi kami kembalikan semua keputusan yuridis kepada Presiden," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaIbu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaKY Terima 3.593 Laporan Masyarakat, 42 Hakim Dijatuhi Sanksi
Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai mengatakan, pihaknya menerima 3.593 laporan masyarakat terkait pengawasan perilaku hakim dan investigasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam
Lahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaDebat Perdana Capres, Ganjar Tunjukkan Kelas Pemimpin Berani Ambil Risiko
Ganjar disebut memaparkan permasalahan yang berdampak pada ekonomi rakyat
Baca Selengkapnya