Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM Belum Kantongi Data Residu Peluru di Tubuh Ferdy Sambo

Komnas HAM Belum Kantongi Data Residu Peluru di Tubuh Ferdy Sambo Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. ©2022 Merdeka.com/Bachtiarudin Alam

Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asadi Manusia (Komnas HAM) menyebut jika Tim Puslabfor Polri belum melakukan pemeriksaan terkait data GSR (Gun Shot Residue) residu tembakan di tubuh Irjen Pol Ferdy Sambo.

Hal itu diakui, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam setelah merampungkan pemeriksaan hasil balistik yang dilakukan Tim Puslabfor Polri dengan sejumlah hasil uji balistik tersebut.

"Tadi belum sampai ke sana (data GSR pada Sambo) yang dibilang sama Labfor," katanya kepada wartawan, Rabu (10/9).

Dia menjelaskan jika data GSR itu penting dalam rangka memastikan rekam jejak residu tembakan, siapa saja yang nembak, dimana lokasi penembakan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Residu paling banyak dimana dan lain sebagainya, ya pentingnya itu mengecek residu itu," ucap Anam.

Adapun data dari Puslabfor Polri, lanjut Anam, baru memastikan hasil GSR terhadap tubuh Brigadir J dan Bharada E dimana titik ditunjukkan GSR pun telah dilakukan pendalaman.

"GSR itu bahasa gampangnya residunya apa namanya senjata begitu ya, plus juga residu yang ada dalam tubuhnya Almarhum Yosua (Brigadir J) maupun Bharada E," sebutnya.

Dari berbagai informasi yang dihimpun, GSR diketahui adalah partikel residu hasil dari penembakan yang dikeluarkan dari moncong senjata setelah pelepasan dari sebuah peluru.

"GSR jadi serbuk yang setelah ditembakkan itu muncul residunya termasuk disampaikan ke kami," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara.

Adapun terkait partikel bahan peledak primer, propelan (bubuk mesiu), dan timbal yang diuapkan. Berdasarkan pecahan logam dari selongsong peluru sebagaimana terlepas dan berada di beberapa titik termasuk tubuh si penembak, akan diuji berdasarkan ilmu metalurgi

"Termasuk soal analisa lab terkait metalurgi, jadi metalurgi ini adalah ilmu yang untuk menentukan komposisi logam dari peluru yang digunakan. Jadi itu lengkap kenapa kemudian prosesnya agak lama," ucap Beka.

Adapun, Beka menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap Puslabfor telah berjalan sejak pukul 09.30 Wib pagi dan berlangsung sekitar lima jam, guna mendapatkan informasi terkait hasil uji balistik.

"Agak lama karena kami agak detail tanya ke tim labfor. Kenapa agak detail? Karena ingin menginformasi banyak hal," tuturnya.

Sekedar informasi jika Komnas HAM saat ini telah merampungkan pemeriksaan terhadap seluruh ajudan atau adc Irjen Pol Ferdy Sambo yang berjumlah tujuh orang termasuk Bharada E, Bripka R dan, Brigadir D.

Dalam pemeriksaan ini, Komnas HAM artinya telah berhasil mengantongi keterangan dari para ajudan, termasuk juga sejumlah asisten rumah tangga (art) yang juga pada hari tersebut dimintai keterangan.

Sampai saat ini, Komnas HAM tercatat telah melangsungkan pemeriksaan terhadap Dokter Forensik terkait hasil autopsi. Sedangkan, Siber Bareskrim Polri terkait Digital Forensik telah didapat data dari 15 handphone pihak-pihak terkait.

Sedangkan untuk agenda Kamis (11/8) besok, Komnas HAM telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Irjen Pol Ferdy Sambo. Yang dimana Mantan Kadiv Propam tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kematian Brigadir J.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rapat Tim Hukum AMIN Dihadiri TPN Ganjar-Mahfud, Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Rapat Tim Hukum AMIN Dihadiri TPN Ganjar-Mahfud, Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Ari menjelaskan baik dari kubu 01 dan 03, sama-sama menemukan fakta.

Baca Selengkapnya
PPP Diminta Fokus Terhadap Gugatan MK, Jangan Berharap Kepada Arsul Sani

PPP Diminta Fokus Terhadap Gugatan MK, Jangan Berharap Kepada Arsul Sani

PPP harus percaya dengan diri mereka sendiri melalui data serta bukti-bukti yang akan diajukan ke MK.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan

Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan

"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal," kata Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Timnas AMIN soal KPU Hapus Grafik Data Suara Pemilu di Sirekap: Bukti Banyak Kejanggalan!

Timnas AMIN soal KPU Hapus Grafik Data Suara Pemilu di Sirekap: Bukti Banyak Kejanggalan!

Timnas AMIN menanggapi soal KPU tidak lagi menampilkan grafik perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024 di Sirekap.

Baca Selengkapnya
Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Pendukung Mas Ganjar Sabar, Jangan Sedih

Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Pendukung Mas Ganjar Sabar, Jangan Sedih

TPN Ganjar-Mahfud tengah mengumpulkan dugaan kecurangan selama proses Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya
Saksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya

Saksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya

Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Anies-Ganjar Kompak Minta Prabowo Buka Data Pertahanan, Ini Aturan UU yang Bersifat Rahasia Negara

Anies-Ganjar Kompak Minta Prabowo Buka Data Pertahanan, Ini Aturan UU yang Bersifat Rahasia Negara

Dalam debat ketiga Pilpres 2024, Prabowo sempat enggan membuka data pertahanan. Apakah ini alasannya?

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa  Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil

Baca Selengkapnya