Komjen Tito diminta bisa bertanggung jawab kasus penembakan di Papua
Merdeka.com - Mayoritas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pencalonan Komisaris Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Tak hanya itu, sidang paripurna juga setuju memberhentikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.
Anggota Komisi II DPR Komarudin Watubun sempat menginterupsi sidang, dia mengaku rakyat Papua bangga mantan Kapolda mereka diangkat menjadi Kapolri. Meski begitu, Komarudin mengingatkan agar Tito mempertangungjawabkan kasus-kasus penembakan di Papua.
"Yang kedua kutipan rakyat Papua terhadap bapak, mereka yakin bapak jadi Kapolri nanti kasus tembak-menembak di Papua yang sering memakan nyawa bisa dipertanggungjawabkan," kata Komarudin yang juga politikus PDIP ini.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menjelaskan berdasarkan keputusan hasil pleno, Komisi III menyetujui pemberhentian Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti. Selanjutnya mengikuti, menyepakati pengangkatan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri.
"Komisi III menyadari dan memahami bahwa kapasitas dan kompetensi calon kapolri bisa untuk menjadi kapolri. Maka dari itu komisi III DPR menyetujui usulan presiden terkait calon kapolri. Komisi III juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya terhadap Pak Jenderal Badrodin Hati," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/6).
Politikus Partai Golkar tersebut juga berujar, atas nama komisi III DPR, mereka titipkan nasib Polri pada Tito. Mereka berharap Polri mampu menjadi polisi rakyat yang mengayomi dan memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
Kemudian ketua sidang Rapat Paripurna ke-31 masa persidangan V tahun sidang 2015-2016, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pendapat kepada forum paripurna, apakah hasil fit and proper test komisi III DPR bisa disepakati. Hasilnya ialah seluruh anggota dewan serentak menyepakati.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan
Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaKubu AMIN Nilai Jokowi Tinggalkan Warisan Tidak Baik Usai Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres
Hamdan mengatakan masa jabatan Presiden Jokowi yang berakhir tahun ini seharusnya diakhiri dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Timnas AMIN Ingatkan Jokowi Ambil Cuti jika Ikut Kampanye: Harus Jelas Kegiatan Politik dan Melayani Publik
Timnas AMIN mengklaim sejauh ini tidak memobilisasi pejabat publik yang masih berafiliasi dengan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaJokowi Ngakak Saat Babinsa Langkah Tegap di Atas Panggung Timbulkan Suara Gedobrak 'Harus Pakai PBB'
Aksinya pun menimbulkan suara hingga membuat Jokowi hingga para hadirin terkekeh.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Sebelum Dipanggil Tuhan, Saya Ingin Kerja agar Kekayaan Indonesia Bisa Dinikmati Rakyat
rabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju
Cak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca Selengkapnya