Komisi VII Dorong Kemenristek Percepat Pengembangan Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Anwar Idris mendorong Kementerian Riset Teknologi mempercepat pengembangan Vaksin Covid-19. Menurutnya, dengan penduduk yang banyak, Indonesia tidak bisa bergantung kepada negara lain.
"Komisi VII DPR RI meminta Kemenristek untuk mempercepat pengembangan vaksin Covid-19 demi untuk memastikan kemandirian Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan vaksin di tengah Pademi ini. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa akan membutuhkan vaksin dalam jumlah besar dan tidak bergantung pada hasil vaksin dari negara lain," ucapnya, Rabu (24/9).
Dia melanjutkan, Kemenristek perlu meningkatkan penguatan riset dan pengembangan vaksin di laboratorium yang ada. Selain protein rekombinan yang dikembangkan Eijkman LIPI, tim peneliti Indonesia bersatu membantu dan ikut andil dalam peneliti khususnya percepatan vaksin Covid-19.
"Kemenristek harus jeli dan menghitung dengan jelas kapasitas produksi vaksin dengan mengajak beberapa perusahaan swasta untuk ikut dalam investasi manufaktur vaksin," kata politikus PPP itu.
Anwar menuturkan, tahun 2020 anggaran pengembangan vaksin Covid-19 sebesar 49 M. Kemenristek/BRIN juga sudah mendapat anggaran 280 M untuk mengembangkan vaksin. Dia bilang, anggaran yang cukup besar ini jangan disia-siakan dan penggunaannya harus efektif karena mengalokasikan anggaran dari rakyat.
"Dengan adanya Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19, juga memudahkan tim pengembang vaksin untuk mengakses kebutuhan tambahan anggaran," ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, Komisi VII DPR RI juga telah menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2021 Kemenristek/BRIN sebesar Rp2,78 triliun. Yang terbagi menjadi program dukungan manajemen sebesar Rp553,9 miliar, Riset dan Inovasi IPTEK bagi pelayanan umum Rp754,8 miliar, serta Riset dan Inovasi IPTEK bagi pendidikan Rp1,478 triliun.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSelain Memperbanyak ASI, Ini 11 Khasiat Daun Katuk untuk Kesehatan
Daun katuk, dengan bentuknya yang lonjong dan corak keperakan di bagian tengah, biasanya diolah menjadi sayur bening bersama jagung manis dan wortel.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaIstighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaResmikan Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Tambah Bahan Baku Pembuatan Pupuk
Keberadaan pabrik tersebut dapat mengurangi impor bahan baku pembuatan pupuk.
Baca Selengkapnya