Komisi I: Pangdam Jaya harus hukum 4 anggota TNI
Merdeka.com - Empat anggota Batalyon Artileri Pertahanan Udara 6 (Arhanud) TNI AD Tanjung Priok yang diduga terlibat penyerangan terhadap pemuda bersepeda motor di delapan lokasi di Jakarta yang terjadi pada Jumat (13/4) dini hari, ditangkap Polisi Militer.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin meminta, Pangdam Jaya menghukum anggota TNI yang terlibat dalam aksi penggeroyokan di sejumlah lokasi di Jakarta itu.
"Kodam, Pangdam (Jaya) sebagai atasan yang berhak menghukum. Berikan hukuman yang setimpal sesuai kesalahannya," kata dia kepada merdeka.com, Jumat (20/4).
Menurut dia, TNI memiliki Polisi Militer (PM) yang dapat diandalkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap empat anggota TNI AD itu.
"Kalau ada anggota TNI yang terlibat kan punya Polisi Militer (PM). Saya rasa PM cukup profesional dan keras. Periksa dan hukum sesuai aturan yang berlaku di TNI," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polisi Militer berhasil menangkap empat anggota Artileri Pertahanan Udara 6 (Arhanud) TNI-AD Tanjung Priok yang diduga terlibat penyerangan terhadap pemuda bersepeda motor di delapan lokasi di Jakarta yang terjadi pada Jumat (13/4) dini hari.
Empat anggota TNI AD tersebut diduga terlibat aksi penyerangan di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris saat dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan sempat curhat mengenai keterlibatan empat personel TNI AD dalam aksi penggeroyokan geng motor. Saat itu Waris mengaku ada senior TNI berinisial A yang mendukung aksi tersebut.
"Senior yang mana?" tanya Presiden SBY kepada Waris. "Saya jawab lantang si A," ujar Waris kepada wartawan, di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (19/4). Waris saat ini berpangkat Mayjen, jika ada seniornya kemungkinan pangkatnya hanya dua, letjen atau jenderal.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaAktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaKomandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan
Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaKompolnas Pantau Kesiapan Operasi Ketupat 2024 di Polda Jatim
Tim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca SelengkapnyaPolisi Tangguhkan Penahanan Istri Anggota TNI yang Viralkan Perselingkuhan Suaminya
Kepolisian mengabulkan permintaannya dan penahanan tersangka Anandira
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnya