Komisi I DPR Pertanyakan Anggaran Proyek Satelit Satria ke Menkominfo
Merdeka.com - Komisi I DPR mempertanyakan sumber dana yang akan digunakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam membangun Satelit Satria. Anggota Komisi I dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha menilai anggaran untuk satelit tersebut tidak jelas.
"Pertama ketidakjelasan itu. Berapa sih harga satelit itu dan juga berapa harga ground segment-nya. Sama sekali tidak dijelaskan oleh Pak Menteri berapa anggaran yang dibutuhkan," ujar Syaifullah dalam RDP di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (5/2).
Syaifullah mengaku Kemenkominfo pernah membahas soal anggaran yang digunakan untuk membangun satelit tersebut, yakni sebesar Rp81 triliun. Namun, dia mengaku tidak mengetahui lebih lanjut evaluasi atas rencana anggaran tersebut.
Lebih lanjut, dia menilai Negara akan terbebani jika nilai proyek satelit Satria mencapai puluhan triliun. Dia memperkirakan Pemerintah hanya mampu menanggung anggaran untuk proyek sebesar Rp3,1 triliun.
"Kalau mengandalkan dari APBN hanya bayar Rp3,1 triliun kita sangat mendukung. Tapi kalau soal anggaran yang begitu besar ini menjadi problem. Anggaran menjadi problem di setiap lembaga dan Kementerian," ujarnya.
Di sisi lain, Syaifullah mengingatkan PNBP Kemenkominfo jauh lebih rendah dari nilai proyek satelit Satria. Dia juga mengaku ragu Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memenuhi permintaan Kemenkominfo jika mengandalkan APBN. Sebab, dia menyebut Kemenkeu tidak pernah hadir untuk membahas proyek tersebut.
"Kalau tidak ada jaminan dari Menteri Keuangan dari mana kita bisa membayar proyek Satria ini," tegas Syaifullah.
Menanggapi hal itu, Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi menyarankan proyek SATRIA dibatalkan saja ketimbang menjadi beban keuangan negara.
"Kita sudah ada pelajaran pahit dari pengadaan satelit komunikasi pertahanan nasional yang gagal total di periode pertama Presiden Jokowi. Baiknya batalkan saja Satria," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini
Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaSerahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca SelengkapnyaBAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Pemerintah
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaMelihat Instalasi Pembangkit Listrik di Sleman, Menghemat Biaya Listrik hingga Rp1,8 Juta Per Tahun
Istalasi itu dibangun di sebuah rumah tua berusia 200 tahun
Baca SelengkapnyaTelkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari
Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaSegini Ternyata Biaya Produksi HP Layar Lipat Milik Samsung Seri Ini
HP layar lipat milik Samsung ini begitu digandrungi pengguna. Ternyata segini harga buatnya.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Anak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca Selengkapnya