Komisaris Bhakti Investama 4 kali sambangi kantor pajak
Merdeka.com - Demi pengurusan keberatan pajak, Antonius Tonbeng selaku Komisaris Independen PT Bhakti Investama, rela bolak-balik ke Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa di Jakarta. Dia diketahui empat kali menyambangi kantor itu.
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap pengembalian kelebihan pembayaran pajak PT Bhakti Investama di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (17/9). Hanya terdakwa James Gunarjo hadir hari ini.
Sidang hari ini menghadirkan tujuh saksi dari jaksa penuntut umum. Tiga orang pegawai Direktorat Jenderal Pajak, yakni Agus Totong, Hani Masrohim, dan Fery Syarifudin. Dalam keterangannya, saksi Agus Totong menyatakan bertemu di dengan Antonius Tonbeng di kantornya.
"Saya pertama kali diberitahu oleh Tommy (salah satu terdakwa). Dia mengatakan direksi PT BI mau ketemu. Saya bilang di kantor saja. Saya baru tahu Anton Tonbeng pas bertemu di kantor dan menyodorkan kartu nama," kata Agus.
Sebelum dimutasi, Agus Totong adalah supervisor Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wajib Pajak Besar di Gambir, Jakarta Pusat. Sedangkan Hani dan Fery adalah pemeriksa fungsional. Dia berkenalan dengan Antonius atas perantara Tommy Hindratno, pegawai Kantor Pelayanan Pajak Sidoarjo Selatan, Jawa Timur.
Agus menampik hasil pertemuan dengan Antonius mempengaruhi hasil pemeriksaan ketidaksetujuan pajak PT Bhakti Investama.
Kasus ini berawal setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan pegawai Ditjen Pajak Tommy Hindratno dan pengusaha James Gunarjo ketika bertransaksi suap di sebuah rumah makan Padang di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu 7 Juni 2012. Pada penangkapan itu, KPK menyita uang Rp 285 juta dari James.
Uang itu diduga adalah suap terkait pengurusan kelebihan pembayaran pajak di PT Bhakti Investama Tbk senilai Rp 3,2 miliar. Tommy kini telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Seksi Konsultasi KPP Sidoarjo Selatan dan pemecatannya sebagai pegawai negeri sipil tengah diproses.
KPK juga menggeledah rumah Tommy dan menyita berkas-berkas penting milik keluarga Tommy. Selain itu, KPK menggeledah kantor Bhakti Investama di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alenus Tabuni telah diamankan di Posko Operasi Damai Cartenz-2024 di Kabupaten Puncak untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Kopassus datang ke pelantikan sang anak untuk jadi Polisi, bangga, cium kening, dan sang anak cium kaki ibunda.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaAlih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya