Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya merilis penyebab kecelakaan laut tabrakan antara KMP Bahuga Jaya dengan MV Norgas Chatinka di Perairan Selat Sunda 26 September 2012. Investigasi ini diketuai oleh Sri Untung dan bekerja sama dengan KNKT Singapura atau MPA Singapore.

Ketua KNKT, Tatang Kurniadi mengatakan kecelakaan yang menelan 7 korban jiwa ini disebabkan karena tidak adanya konsistensi dari masing-masing nakhoda kapal pada saat kejadian. Dari analisisnya kapal berhadapan dengan 5 kapal ferry lain yang melintasi haluannya dan Chatinka harus wajib mempertahankan haluannya sampai kapal terakhir yaitu KMP Caitlyn.

"Selanjutnya Chatinka juga diharuskan menghindari KMP Bahuga Jaya, namun pengubahan yang diambil Chatinka terlalu pelan dan tidak cukup signifikan untuk memberikan kejelasan sikap oleh gerak kapal lain," ucap Tatang dalam konferensi pers di Kantor KNKT, Jakarta, Senin (29/4).

Kemudian kondisi ini menyebabkan penjaga kapal Bahuga Jaya menjadi ragu-ragu dan selanjutnya mengasumsikan bahwa Chatinka masih mempertahankan arah haluan dan kecepatannya. Untuk menghindari tabrakan, Bahuga Jaya mengambil tindakan merubah haluan kapal ke arah kiri.

"Namun perubahan haluan ke kiri ini tidak sesuai dengan Peraturan Pencegahan Tabrakan di laut," jelasnya.

Pada saat Chatinka merubah haluan ke kanan, dia juga mengasumsikan Bahuga Jaya masih mempertahankan haluan dan kecepatan, namun demikian Bahuga Jaya telah berbelok ke kiri dan mengarah langsung ke Norgas Chatinka.