KLY partisipasi penggalangan bantuan kemanusiaan Palu bersama kitabisa.com
Merdeka.com - Situs galang dana kitabisa.com mengumpulkan 1,5 ton barang-barang yang akan didonasikan untuk membantu korban bencana alam di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Upaya ini dibantu oleh RPX pionir pengiriman logistik terpadu, serta lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk mendistribusikan barang-barang sumbangan. PT Kapanlagi Youniverse (KLY) ikut berpartisipasi dalam pengumpulan donasi ini.
UX researcher Kitabisa.com, Azmi Iik Firdhaussi mengatakan, pengumpulan barang-barang ini dilakukan selama satu bulan. Terhitung sejak 22 Oktober. Sosialisasi gencar dilakukan melalui berbagai media sosial.
"Jadi cuma via sosial media saja twitter, instagram, dan info ke teman-teman cuma satu minggu, dan banyak banget yang antusias," kata Iik di Menara BTPN, Jakarta Selatan, Rabu (7/11).
Dia menjelaskan proses pengumpulan barang dari donatur hingga pendistribusian ke masyarakat Sulawesi Tengah. Pertama, untuk sumbangan barang melalui website sumbang.in dengan mengisi formulir.
"Kemudian nanti barangnya di pick up sama ojek online, donatur kita cuma sumbang saja, nanti kita yang gerak" jelasnya.
"Barang-barang tersebut lalu dikirim RPX ke Palu pakai pesawat dan nanti disana langsung diberikan sama ACT untuk kemudian didistribusikan ke para korban," lanjutnya.
Meski program penggalangan bantuan kemanusiaan untuk Palu dan Donggala telah berakhir, pihaknya tidak menutup kemungkinan melakukan kembali kegiatan serupa.
"Jadi kan ini cuma periode selama satu bulan, saat ini sudah berakhir tapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan kembali," tegasnya.
Program Pemasaran Aksi Cepat Tanggap (ACT) Eka Citra Saputra menyatakan saat ini korban bencana alam di Palu dan Donggala masih memerlukan kebutuhan mendasar di pengungsian. Sampai saat ini ACT sudah mendirikan 150 posko yang tersebar di Palu, Donggala dan Sigi.
Eka berharap kerjasama program antara ACT, Kitabisa.com dengan Penyedia jasa logistik RPX akan terus berlanjut. Mengingat kondisi di Palu dan Donggala masih dalam proses pemulihan pasca bencana.
"Permasalahan dan kebutuhan di Palu-Donggala tidak hanya sebulan atau dua bulan, pemerintah juga bilang recover paling tidak 2 tahun. Saudara-saudara kita disana masih butuh bantuan setiap harinya," ungkap Eka.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaUsai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan
Surya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Akhirnya 'Turun Gunung' Langsung Kampanye di Lombok: Jaga Aturan Main, Agar Pemilu Damai
Karena, kata Paloh, dalam politik musuh yang selama ini wajib diingat bukan sesama kader, bukan pula partai politik lain.
Baca Selengkapnya