Klaster Keluarga Masih Jadi Tren Penyebaran Covid-19 Tertinggi di Surabaya
Merdeka.com - Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Surabaya masih tergolong tinggi. Klaster keluarga pun diklaim sebagai proses penyebaran yang paling tinggi di Kota Pahlawan tersebut.
Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengungkapkan, data analisis penyebaran Covid-19 itu merujuk hasil tracing kurun waktu 10-17 Januari 2021 dengan sample 150 kasus terkonfirmasi Covid-19.
"Hasilnya terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang tersebut tertular ataupun dinyatakan terkonfirmasi Covid-19," ujarnya, Selasa (19/1).
Ia menyebut, kontak erat keluarga yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dengan persentase 28 persen. Berikutnya karena mempunyai komorbid dan memeriksakan diri ke rumah sakit dengan persentase 24,7 persen. Kemudian karena habis bepergian dari luar kota angkanya 14,7 persen. Disusul karena penularan di tempat kerja 12,7 persen.
Keramaian atau kerumunan angkanya mencapai 10 persen, pekerja di rumah sakit atau tenaga medis 7,3 persen. Sebagai persyaratan perjalanan 2,6 persen.
Selain itu, dari angka 150 sample kasus, terdapat 68 persen orang terkonfirmasi Covid-19 melaksanakan isolasi mandiri di rumah, dan 25 persen melaksanakan isolasi di rumah sakit atau tempat yang disediakan oleh pemerintah atau swasta, dan 7 persen di tempat lainnya," katanya.
Akibat masih tingginya angka penularan ini, maka pihaknya akan mengevaluasi terkait dengan pelaksanaan isolasi mandiri di rumah. Apalagi, masih terdapat banyak kasus yang terjadi akibat kontak erat dari keluarga yang terkonfirmasi Covid-19.
"Selain itu, kita juga akan melakukan penguatan Kampung Wani Jogo Suroboyo untuk memonitor warganya yang baru saja bepergian dari luar kota atau negeri. Kemudian dilakukan tracing untuk kontak erat pasien terkonfirmasi agar pemutusan mata rantai Covid-19 dapat terkendali," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data surabayalawancovid-19.go.id, pertanggal 17 Januari 2021, pasien terkonfirmasi positif sebanyak 19.051, terkonfirmasi dalam perawatan sebanyak 191, terkonfirmasi sembuh sebanyak 17.550, dan terkonfirmasi meninggal sebanyak 1.274.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya