Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah TNI kesulitan lawan sumpit dan panah warga Serawak

Kisah TNI kesulitan lawan sumpit dan panah warga Serawak Latgab TNI 2014. ©2014 Merdeka.com/Dispenau

Merdeka.com - Pada tahun 1962, TNI menggelar operasi militer untuk menumpas Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (PARAKU). Sebenarnya, keberadaan PGRS/PARAKU ini tidak bisa dilepaskan dari konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.

Saat Dwikora, Presiden Soekarno memerintahkan sukarelawan dan militer untuk menggagalkan negara boneka bentukan Inggris di Serawak. TNI juga melatih rakyat Serawak untuk bertempur melawan Malaysia. Mereka biasa disebut Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU).

Namun setelah lengsernya Soekarno, pasukan bentukan ini justru diperangi oleh tentara Malaysia dan Indonesia karena Soeharto bekerja sama dengan Malaysia untuk menumpas komunis. Pasukan TNKU ini pun kemudian berubah nama menjadi PGRS/PARAKU.

Banyak kisah menarik dari operasi militer kalimantan utara ini.

Slamet (71), masih mengingat jelas pengalamannya saat ditugaskan ke Kalimantan. Saat itu pangkatnya prajurit satu (Patu) di kesatuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Masih segar dalam benaknya dia harus diturunkan di hutan belantara Kalimantan, tanpa mengenal medan dan harus melawan pasukan gerilya yang telah dilatih oleh TNI.

Saat berjaga malam di Kapuas, para prajurit ini harus waspada oleh serangan pasukan PGRS/PARAKU. Pasukan gerilya ini dilengkapi senjata api, panah dan juga sumpit racun khas dayak.

"Sumpit ini apabila ditiup bisa langsung menembus jantung dan tepat di dada. Efek dari sumpit racun khas kalimantan ini bisa membuat keracunan dan susah bernapas, perlahan lahan mematikan korban," kata Slamet saat berbincang dengan merdeka.com di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (27/2) .

Untungnya Pasukan TNI juga didukung oleh masyarakat kalimantan, yang siap mengobati apabila pasukan terkena serangan sumpit pasukan PGRS/PARAKU. Saat obat-obatan TNI tak mempan, justru ramuan khas Kalimantan yang bisa menyelamatkan para prajurit.

Tak cuma sumpit yang menakutkan. Para pemanah juga bisa membunuh musuhnya dengan senyap dan mematikan.

"Pasukan TNI tidak bisa tidur di darat. untuk menghindari patroli musuh mereka tidur di pohon-pohon," kenang Slamet.

Tak cuma serangan, gerilyawan PGRS/Paraku juga jago memasang ranjau. Mereka biasa menggunakan ranjau jepit untuk binatang buas. Selain itu, lumpur isap ditutupi dedaunan. Pasukan yang menginjak bakal langsung tersedot ke dalam lumpur tersebut.

Namun yang paling ironis adalah pasukan TNI harus menumpas para gerilyawan yang dulu sebenarnya mereka ciptakan dan mereka latih. Karena kebijakan politik mereka harus berdiri berhadap-hadapan di medan perang.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panglima TNI Kedatangan Tamu Juniornya yang Kini Jabat Menteri, Sosoknya Gagah Gak Ada Obat

Panglima TNI Kedatangan Tamu Juniornya yang Kini Jabat Menteri, Sosoknya Gagah Gak Ada Obat

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto kedatangan tamu menteri. Ini sosoknya sampai disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan

Baca Selengkapnya
Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga

Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga

Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
TNI  AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur

TNI AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur

Ia memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya