Merdeka.com - Bukan perkara mudah membangun sebuah provinsi. Namun di tangan Olly Dondokambey, kesulitan itu seolah bisa diurai satu persatu. Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) itu tegas menyatakan provinsi yang dia pimpin siap menjadi salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia.

Selama memimpin Sulut, Gubernur Olly Dondokambey memang banyak melakukan terobosan yang berdampak bagi Bumi Nyiur Melambai (Sebutan untuk Sulut) menuju perubahan yang lebih baik. Salah satu yang digenjot politisi senior PDIP ini adalah sektor pariwisata.

Sejak dilantik menjadi Gubernur Sulawesi Utara pada Februari 2016, Olly langsung bergerak cepat. Menurut Olly, sektor pariwisata di Sulut sangat berpotensi dikembangkan sebagai sumber ekonomi berkesinambungan.

Berbagai upaya dia lakukan untuk memajukan sektor pariwisata. Gebrakan pertama Olly adalah dengan membuka rute penerbangan internasional ke Bandara Sam Ratulangi, Manado. Lobi-lobi kepada pemerintah pusat, kementerian, maupun swasta digencarkan.

"Puji Tuhan. Semua jalan terbuka. Dari mulai perizinan bebas visa, ketersediaan maskapai pesawat dan pembangunan kanwil bea cukai. Semua syarat ini bisa disiapkan untuk menunjang pariwisata di Sulut," ucap Olly beberapa waktu lalu.

Gebrakan Olly ini tentu bukan omong kosong. Dalam 4 tahun terakhir, Provinsi Sulawesi Utara telah mampu mendorong pertumbuhan kinerja di sektor pariwisatanya hingga 600 persen. Atas prestasi tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menganugerahi Sulut sebagai 'The Rising Destination of The Year 2019'.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pariwisata Sulut khususnya Kota Manado memiliki pertumbuhan tertinggi, dalam empat tahun terakhir. Dia meyakini pertumbuhannya sebesar 6 kali lipat atau 600 persen sehingga layak mendapat penghargaan sebagai 'The Rising Star'.

"Dalam 4 tahun kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen. Padahal di daerah lain hanya sekitar 5 persen sampai 10 persen," ujar Arief.

Wawancara dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey ©2019 Merdeka.com

Arief menjelaskan, wisman yang berkunjung ke Sulut, utamanya ke Manado pada 2015 sebanyak 20 ribu. Di tahun 2016 meningkat menjadi 40 ribu atau dua kali lipat. Pada 2017 kembali naik menjadi 80 ribu, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120 ribu.

Meski demikian, Olly mengaku belum puas. Saat ini Pemprov Sulut juga terus melakukan pembenahan, termasuk membangun infrastruktur jalan raya dan pelabuhan serta meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM).

"Sulut ini bukan hanya Pulau Bunaken. Masih banyak destinasi lainnya, seperti Pulau Lembeh, Likupang, dan lainnya. Hanya saja permasalahannya kita harus mendatangkan turis lebih banyak dan menyediakan infrastruktur memadai. Nah itu yang sedang kita bangun sekarang ini," ujar Olly. .

Saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sulut pada 4 Juli lalu, Kepala Negara juga telah melihat langsung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Menurut Olly, pengembangan kawasan ini bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata dan perekonomian daerah. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta.

"KEK Pariwisata yang dikunjungi Bapak Presiden di Likupang, kalau didorong, saya yakin akan menghasilkan 1 juta kunjungan turis setiap tahun. Tetapi untuk itu semua pihak harus bekerja sama," jelas Olly.

Selain membangun infrastruktur, kualitas serta daya saing sumber daya manusia (SDM) terus ditingkatkan. Hal ini agar dapat melayani wisatawan asing dengan baik.

"Kami sudah memulai. Kami sudah mulai mengirim SDM ke Tiongkok untuk mempelajari bahasa Tiongkok selama dua tahun. Jalan-jalan sudah mulai kita perbaiki, tapi kendalanya adalah dana APBD kecil. Tanpa ditopang pemerintah pusat tidak bisa jalan maksimal," tandasnya.

Politisi Senior yang Banyak Kawan

Olly mengakui bahwa relasi dan jaringan yang dia miliki semasa menjadi anggota DPR RI sangat membantu ketika menjadi Gubernur. Lobi-lobi berbagai urusan menjadi lebih mudah karena Olly memang dikenal sebagai politisi senior di Senayan.

Mengurus sektor pariwisata misalnya, menurut Olly selama ini yang menjadi penghambat adalah regulasi menghambat. Contohnya Imigrasi, penerbangan mancanegara itu butuh pelayanan petugas imigrasi, ini ranahnya Menkum HAM.

Wawancara dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey ©2019 Merdeka.com

Kemudian juga dengan Bea Cukai. Dahulu Kanwil Bea Cukai hanya ada di Makassar, sekarang di Sulut punya Kanwil Bea Cukai Sulbagtara. Selain itu ada juga perhubungan menyangkut perizinan rute penerbangan. Kalau semua itu bisa diatasi semua bakal lancar.

"Kebetulan saya punya banyak kawan di Pusat, jadi lebih mudah untuk mengurus itu semua. Saya ini kan banyak kawan semasa sejak di Senayan. Jadi begitu ada urusan yang ada kaitannya dengan urusan publik seperti ini bisa cepat bergerak," ujarnya.

(mdk/hhw)