Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah relawan Ganyang Malaysia asal Bangli menuntut status veteran

Kisah relawan Ganyang Malaysia asal Bangli menuntut status veteran Relawan Ganyang Malaysia. ©2017 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Sejatinya mereka murni berjuang untuk NKRI dalam menumpas penjajah tanpa meminta jasa dan belas kasih pemerintah. Namun, masih banyak mantan pejuang kemerdekaan yang belum sepenuhnya mendapat perhatian pemerintah.

Nasib itu dialami oleh veteran I Wayan Karma (75) asal Banjar Kawan di Kelurahan Kawan Bangli, Bali. Saat berumur 13 tahun, dia sudah mengangkat senjata melawan penjajah. Dia pernah menjadi sukarelawan semasa operasi Ganyang Malaysia ditahun 1963.

"Waktu itu saya sudah taruna (remaja), dengar ada rekrutmen langsung daftar. Tidak asal terima, semua harus melewati tahapan tes, bukan modal nekat," kenangnya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (16/8).

Semua yang lolos tes diberangkatkan naik truk ke Denpasar dari Bangli. "Di Denpasar kita semua para sukarelawan dari berbagai daerah, ada juga yang dari Lombok dan NTT," cerita Karma.

Setelah itu, para sukarelawan menuju pelabuhan Gilimanuk hingga sampai Jawa Timur baru naik kereta api menuju Cijantung untuk mengikuti pendidikan kemiliteran.

"Dilatih kemiliteran selama 2 bulan. Setelah itu naik kapal laut ke pulau Bangka, saya sempat sampai kena malaria. Di pulau Bangka tinggal tunggu perintah siap berangkat perang," ujarnya.

Namun, Karma tidak jadi berperang karena saat itu seluruh pasukan ditarik setelah ada pernyataan damai. Diapun dikembalikan pulang ke kampung halamannya di Bangli.

Kariernya tidak berlanjut di militer. Karma menjadi tukang bangunan dan tukang panjat kelapa serta tebang pohon.

Kini seiring bertambahnya usia dan menderita penyakit diabetes, Karma mengaku tidak bisa lagi beraktivitas. Sejujurnya dia sangat ingin menanyakan soal status kemiliterannya dan pensiunan veteran. Karena selama ini hingga di usianya saat ini, dia mengaku sama sekali tidak pernah mendapat uang pensiunan.

"Tahun 2015 kita sempat mengurusnya, namun hingga kini belum juga keluar," bebernya.

Sementara Kasi Vet Kanminvetcad IX/26 Bangli, I Ketut Mandi mengungkapkan ada beberapa jenis veteran, yakni pembela NKRI dan penugasan. Dia mengatakan, I Wayan Karma masuk golongan pembela, karena mereka menjadi sukarelawan setelah kemerdekaan.

"Untuk I wayan Karma sudah masuk dalam daftar nominasi calon veteran pembela RI, mudah-mudahan akhir tahun ini prosesnya sudah kelar," jelasnya.

Ketut Mandi menambahkan, regulasi pengurusan melalui proses penjenjangan yakni dari usulan di Kaminvetcad langsung dikirim ke Babin Minvet dan selanjutnya diproses di kementerian pertahanan.

"Agar dipahami, dalam hal ini regulasinya seperti itu. Kita sifatnya hanya mengusulkan saja," pungkas Ketut Mandi.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar Minta Relawan & Pendukungnya Tak Takut Tekanan & Intimidasi Jelang Pemilu: Kita Punya Kebebasan!
Ganjar Minta Relawan & Pendukungnya Tak Takut Tekanan & Intimidasi Jelang Pemilu: Kita Punya Kebebasan!

Ganjar juga berpesan pada relawan di Manggarai NTT agar terus menemui masyarakat dan meminta datang ke TPS pada 14 Februari nanti dan mecoblos nomor 3.

Baca Selengkapnya
Barisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Barisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Pemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Geliat Para Pengrajin Sangkar Burung di Bantul, Berjuang Demi Mempertahankan Eksistensi
Geliat Para Pengrajin Sangkar Burung di Bantul, Berjuang Demi Mempertahankan Eksistensi

Konon kerajinan sangkar burung di sana sudah ada sejak zaman Penjajahan Jepang. Namun kini eksistensinya makin redup.

Baca Selengkapnya
Relawan Ganjar Habiskan Rp2 Miliar dan Merasa Dinjak-injak, Kini Dukung Prabowo
Relawan Ganjar Habiskan Rp2 Miliar dan Merasa Dinjak-injak, Kini Dukung Prabowo

semakin banyaknya organisasi relawan bergabung, Prabowo-Gibran bisa memenangi dalam satu putaran.

Baca Selengkapnya
7 Relawannya Dikeroyok TNI, Ganjar: Semena-mena Bukan Zamannya Lagi, Jangan Sakiti Rakyat
7 Relawannya Dikeroyok TNI, Ganjar: Semena-mena Bukan Zamannya Lagi, Jangan Sakiti Rakyat

Ganjar juga memastikan relawannya tidak ada yang meninggal pascapengeroyokn itu.

Baca Selengkapnya
Pentas Seni dan Karnaval Kemerdekaan di Garut Berujung Ricuh, Sejumlah Warga Luka
Pentas Seni dan Karnaval Kemerdekaan di Garut Berujung Ricuh, Sejumlah Warga Luka

Pentas seni dan karnaval merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Garut , Rabu (16/8), diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi di dua lokasi.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya