Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah perjuangan Primasari bermualaf hingga diusir keluarga

Kisah perjuangan Primasari bermualaf hingga diusir keluarga Nurhidayah. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Gadis asal Riau bernama Primasari Rumahorbo pernah mengucap tak akan berhubungan dengan hal yang berbau Islam. Menurut Primasari kala itu, Islam itu sama seperti yang ada ditayangan televisi, suka ngebom dan menyakiti orang lain.

Primasari hidup di kawasan yang mayoritas pengikut Rasulullah SAW. Meski punya banyak teman muslim, tetapi dalam hatinya tetap tak suka dengan Islam. Suatu kali dia main ke rumah temannya, dasar hobi baca, Primasari kemudian membaca poster ayat kursi beserta artinya yang terpajang di rumah temannya tersebut.

Sejak itu dia makin penasaran dan rasa ingin tahu tentang Islam mulai tumbuh. Beberapa waktu kemudian, ada kejadian yang membuatnya terkejut. Pada malam hari terjadi gemuruh angin yang membuatnya terbangun. Ketika keluar rumah, dia melihat pohon tertiup angin seperti menirukan gerakan rukuk salat. Gerakan yang sering dia lihat saat temannya menunaikan salat.

"Pohon kan biasanya tegak lurus tapi malam itu beda itu sampai seperti rukuknya orang Islam," ujar Primasari kepada merdeka.com, di pondok pesantren Mualaf An Nabba center, Ciputat, Senin (12/6).

Tapi saat itu keinginan masuk Islam belum ada di benak anak pertama dari lima bersaudara tersebut. Hingga pada satu waktu, dia membaca buku agama Islam dan terdapat surat Al Ikhlas. Yang membuat hatinya tergerak ketika membaca terjemahan ayat ketiga.

"Ayat ketiga itu yang buat aku percaya bahwa artinya Dia (Tuhan) tiada beranak dan tidak pula diperanakkan," ungkapnya.

Mualaf

Dengan keyakinan itu dia bercerita kepada gurunya di sekolah yang kebetulan beragama Islam. Dia meminta guru tersebut mengenalkan kepada orang yang bisa membantu mensyahadatkannya. Tanpa sepengetahuan keluarga dia bersyahadat dan menjadi mualaf. Tapi hal ini masih disembunyikan dari keluarga khususnya orangtua.

Usai bersyahadat, Primasari mengganti namanya jadi Nurhidayah. Dia sering menumpang di rumah tetangganya untuk menunaikan salat. Lama-kelamaan kabar mengenai dia mualaf sampai kepada keluarganya.

Nurhidayah pun belum berani bercerita karena tahu keluarganya tidak menyukai Islam, khususnya sang ayah. Karena menurut ayahnya orang Islam ketika melakukan bom bunuh diri selalu mengucapkan 'Allahu akbar'. Tapi rahasia itu tidak berlangsung lama, dia tepergok oleh ayahnya saat mencoba ingin mengenakan hijab.

Lantas ayahnya menanyakan kebenaran itu dan Nurhidayah membenarkan. Keluarga sangat kecewa atas keputusan Nurhidayah, apalagi ayahnya yang sangat menentang keras. Akibatnya, Nurhidayah mendapat perlakuan kasar dari sang ayah. Pikirannya terguncang, kendati begitu dia bulat tetap yakin dengan agama Islam.

"Iya aku dipukul kepala ku dipukul," ucapnya mengenang.

Nurhidayah mengaku sempat dipaksa untuk kembali ke keyakinan awal tapi dia menolak. Ayahnya berpikir Nurhidayah mualaf karena terpengaruh tetangga dan gurunya. Nurhidayah kemudian dipindahkan ke sekolah di Pematang Siantar, daerah rumah neneknya.

"Di sana saya dipaksa ke gereja. Padahal dulu nggak pernah juga disuruh ke gereja. Saya ikuti tapi tetap hati saya Islam," kata gadis berusia 25 tahun ini.

Sahur cuma makan mie instan dan air putih

Dia tidak nyaman dengan sekolahnya yang baru. Hatinya resah, kalut. Hal itu juga mempengaruhi terhadap nilai di sekolah. Nurhidayah yang notabenenya siswi berprestasi menjadi jeblok karena tekanan dari keluarganya.

Apalagi ketika awal menjalankan ibadah puasa. Dia tetap sembunyi-sembunyi berpuasa. Sahur pun hanya mi instan dan air putih. Dua hari berpuasa dia sempat menyerah.

Itu karena tidak ada makanan yang bisa dia konsumsi saat sahur. Menurutnya, keluarganya masih terus menawarkan untuk makan makanan tidak halal. Tentunya Nurhidayah menolak. Bahkan peralatan makan dan minum dia cuci dengan tanah sebanyak tujuh kali agar tidak najis.

"Padahal opung pas udah mulai cair bilang asal jangan jadi Islam yang fanatik. Makan minum enggak mau bergabung," kata Nurhidayah.

Diusir keluarga, mondok di ponpes mualaf

Semakin lama hidup tertekan membuatnya tidak nyaman. Dia ingin memperdalam agama dan terus meningkatkan iman. Nurhidayah terus membaca buku-buku Islam untuk menambah pengetahuannya. Kemudian dia mendapat informasi dari internet bahwa ada pondok pesantren yang khusus menampung para mualaf yakni An Nabba Center pimpinan Ustaz Syamsul Arifin Nababan.

Bekal uang tabungan Nurhidayah berangkat ke Jakarta. Dia pun tidak pamit kepada orangtuanya karena sudah diusir dan tak lagi dianggap anak. Tapi dalam hati dia berjanji suatu saat akan tetap pulang ke rumahnya, baik diterima atau pun tidak. Dia tak ingin memutuskan tali silaturahmi karena islam mengajarkan harus tetap menjaga silaturahmi.

"Saya akan membuktikan kepada bapak kalau Islam memerintahkan untuk tetap menjaga silaturahmi," ujarnya.

Selama dua tahun di pondok dia pun jauh merasakan kedamaian dan kasih sayang sesama mualaf. Ilmu agama dan keimanannya pun semakin bertambah. Kendati masih ada satu hal yang masih membebani pikirannya, yakni soal mencium hajar aswad.

"Saya masih bertanya-tanya kenapa hajar aswad itu harus dicium, saya bertanya ke setiap orang dan ustadz saya tapi jawabannya masih belum masuk di akal saya. Mungkin saya harus menyaksikan langsung makanya saya ingin sekali pergi umrah biar bisa merasakan langsung," kata dia.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Sampai Keliru, Pahami Perbedaan Sedekah dan Jariyah

Jangan Sampai Keliru, Pahami Perbedaan Sedekah dan Jariyah

Sedekah adalah perbuatan mendermakan sesuatu. Sedekah yang pahalanya langgeng ini disebut sebagai sedekah jariyah

Baca Selengkapnya
'The Real Sahabat Sejati' Kisah Pilu Pria Ditinggal Ortu Meninggal & Hidup Sebatang Kara, Kini Dirangkul Tinggal di Rumah Sobatnya

'The Real Sahabat Sejati' Kisah Pilu Pria Ditinggal Ortu Meninggal & Hidup Sebatang Kara, Kini Dirangkul Tinggal di Rumah Sobatnya

Kisah persahabatan ini kian menyentuh hati para warganet. Seperti apa kisah selengkapnya?

Baca Selengkapnya
Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya

Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya

Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.

Baca Selengkapnya
Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'

Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'

Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).

Baca Selengkapnya
Kisah Pria Asal Sidoarjo Jualan TV Bekas Bisa Berangkatkan Umrah Orang Tua, Ternyata Rajin Menabung dan Jarang Makan Enak

Kisah Pria Asal Sidoarjo Jualan TV Bekas Bisa Berangkatkan Umrah Orang Tua, Ternyata Rajin Menabung dan Jarang Makan Enak

Lahir dari keluarga tak mampu tidak membuat pria ini menyerah meningkatkan taraf hidup

Baca Selengkapnya
Arti Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Ketahui Hukum Menjawab Salam dalam Islam

Arti Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Ketahui Hukum Menjawab Salam dalam Islam

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh dalam Islam memiliki makna yang indah.

Baca Selengkapnya
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari

Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari

Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bacaan Kalimat Tahlil dan Artinya, Perlu Diamalkan Umat Muslim

Bacaan Kalimat Tahlil dan Artinya, Perlu Diamalkan Umat Muslim

Membaca kalimat tahlil mengingatkan setiap Muslim akan prinsip dasar iman mereka.

Baca Selengkapnya