Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Nelayan Muaragembong, Sulit Mencari Bahan Bakar Terdesak Pukat Harimau

Kisah Nelayan Muaragembong, Sulit Mencari Bahan Bakar Terdesak Pukat Harimau Nelayan Muaragembong. Adi Nugroho

Merdeka.com - Nelayan di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, mengeluh karena banyak kapal besar yang mencari ikan di perairan dangkal. Akibatnya, tangkapan nelayan yang menggunakan perahu menjadi berkurang.

Selain kondisi itu, penggunaan pukat harimau untuk menangkap ikan oleh kapal besar juga dikhawatirkan bisa merusak lingkungan.

Keberadaan kapal besar di perairan dangkal telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Nelayan menyebut ada sekitar 50 kapal besar yang setiap hari terlihat di perairan dangkal Muaragembong.

"Kalau satu (kapal) kali. Nah ini banyak banget, 50 kapal ada kali. Itu juga ada masih sisa satu kapal masih kelihatan," kata Bada (40), nelayan Muaragembong, Kamis (21/7).

Dia mengatakan, puluhan kapal besar biasanya masuk ke perairan Muaragembong sejak malam hingga siang hari. Mereka juga seringkali memasuki perairan dangkal yang menjadi tempat nelayan mencari ikan.

"Bayangin aja, itu kapal-kapal diamnya dekat ke pantai. Itu bisa jarak lima kilometer dari pantai, berarti kan sekitar tiga mil. Bahkan pernah sampai dua kilometer dari pantai, itu kan dekat banget," kata dia.

Nelayan setempat hanya bisa pasrah melihat keberadaan kapal besar di perairan dangkal. Beberapa dari mereka terpaksa mencari ikan di lokasi yang lebih jauh.

"Jadinya ya kami mah dapatnya sisaan kapal," ucap dia.

Kesulitan BBM

Kondisi sulit yang dialami nelayan Muaragembong saat ini tidak hanya soal keberadaan kapal besar. Tapi, mereka juga mengeluhkan sulitnya mendapat bahan bakar bersubsidi jenis solar bersubsidi dan pertalite.

Karena untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi, nelayan harus membelinya di SPBU Batujaya, Kabupaten Karawang. Pasalnya, di Kecamatan Muaragembong tidak ada satu pun SPBU.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan yang mendengar langsung keluhan nelayan saat berkunjung ke Muaragembong mengatakan sudah melaporkannya ke Dinas Kelautan Jawa Barat. Karena persoalan laut menjadi kewenangan provinsi dan pusat.

"Saya sudah komunikasi langsung dengan kepala Dinas Kelautan Jabar tentang kondisi yang terjadi di Muaragembong. Memang soal pukat harimau dan keberadaan kapal besar ini harus segera ditangani karena menyulitkan nelayan dan merusak lingkungan. Maka saya dorong agar ini dapat segera diatasi," kata.

Sementara terkait sulit mendapatkan solar bersubsidi, Dani mengatakan, sudah diusulkan untuk dibangun SPBU khusus nelayan.

"Usulan sudah disampaikan ke Pertamina dan sedang dikaji. Saya berharap bisa segera direalisasikan. Meski bukan SPBU besar namun yang kecil pun tidak masalah agar kebutuhan solar nelayan bisa tercukupi. Kita harus kawal bersama usulan ini," kata Dani.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk

Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk

Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP

Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP

KKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.

Baca Selengkapnya
Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat

Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat

Ganjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.

Baca Selengkapnya
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Bahaya Konsumsi Gorengan untuk Berbuka Puasa bagi Penderita Maag

Bahaya Konsumsi Gorengan untuk Berbuka Puasa bagi Penderita Maag

Gorengan adalah makanan yang jadi favorit banyak orang termasuk untuk berbuka puasa. Sayangnya makanan ini sebaiknya dhindari.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya