Kisah ketegasan Brigjen Arief tundukkan 'kehebatan' Budiono Tan
Merdeka.com - Sudah lima pimpinan Polda berganti di Kalimantan Barat, namun pengusaha sawit sekaligus mantan pejabat Budiono Tan belum juga dibui karena kasus pengusaha yang menggelapkan 1.535 sertifikat petani sawit di kabupaten Ketapang. Setelah mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto menjabat, tidak perlu waktu lama, mantan anggota MPR itu pun masuk sel.
Kendati demikian, jalan yang ditempuh Arief tidak mudah, bahkan cenderung penuh intervensi, termasuk dari intern polisi sendiri. Padahal Budiono sudah lama ditetapkan sebagai tersangka.
"Pak Kabareskrim telepon katanya Budiono mau menyerahkan diri, dia janji mau kooperatif. Saya pikir DPO ya DPO masa seenaknya saja ngatur kita. Lalu dia terlacak di Kebon Jeruk Jakarta Barat," kata Arief kepada merdeka.com di kediamannya di Bekasi, Jumat (4/4).
Tak mau menunggu lama, kemudian Arief menyuruh Polres Jakbar menangkap DPO miliknya. "Dari situ langsung ribut karena tadinya Budiono mau menyerahkan diri. Kabareskrim telepon saya kenapa ditangkap, saya bilang kan dasarnya DPO Pak, katanya bener juga ya," ucap Arief puas.
Ternyata untuk menahan Budiono pun, dia harus menarik urat sarafnya. Pasalnya lagi-lagi banyak upaya intervensi dari berbagai pihak.
"Pas sampai do Pontianak dia akan harus menggunakan baju tahanan tapi ada yang mencoba bargaining (menawar) tidak dikenakan baju tahanan dan disediakan safe house. Safe house dimananya safe house," tegas Arief kesal.
Lantas Arief yang tengah menghadiri suatu acara, langsung pergi menemui Budiono Tan. "Saya katakan jangan tekan penyidik saya, jangan telepon kemana-mana. Mari kita selesaikan, saya ada dasar hukumnya UU Indonesia," cerita Arief.
Tak disangka, kemarahannya saat itu disorot kamera. Meski kaget, namun saat itu Arief hanya mempunyai niat untuk melindungi penyidiknya dari berbagai gangguan.
Tak pelak perilakunya ini menjadi buah bibir dan menuai pujian banyak pihak. Sampai-sampai banyak para petani sawit sujud syukur dan mencium tangan Arief.
"Gara-gara dia banyak yang gila, cerai, putus sekolah," ungkap Arief. Selanjutnya agar proses hukum berjalan mulus, Arief mengimbau kepada masyarakat tidak anarkis meski kesabaran mereka telah tertahan hingga bertahun-tahun lamanya. Hal itu wajib dilakukan para petani, Arief melanjutkan, karena jika petani berbuat anarkis bisa saja kubu lawan diuntungkan.
Dalam perjalanan karier Arief sebagai Kapolda Kalbar dia mengakui bahwa banyak orang semakin membencinya. Bahkan karena prestasinya ini, dia pernah ingin didongkel dari jabatannya.
Bahkan muncul isu para pengusaha hitam berkonspirasi mengumpulkan sejumlah uang sekira Rp 30 miliar untuk melobi Mabes Polri agar memindahkan Arief ke tempat lain. Menyikapi isu tersebut Arief dengan santai mengatakan, "Rp 10 miliar itu untuk mendongkel saya itu kecil," tandasnya.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brigjen Polisi Didatangi Perwira Diminta Menghadap Bintang Dua, Ada Kejutan Tak Terduga
Sesampainya di ruangan, Taslim benar-benar dibuat terkejut. Ternyata saat itu adalah hari ulang tahunnya.
Baca SelengkapnyaPotret Dua Brigjen Eks Perisai Hidup Jokowi Bareng Mayjen TNI Lulusan Terbaik Angkatan Kasad
Potret dua Brigjen eks perisai hidup Jokowi bersama Mayjen TNI lulusan terbaik sukses mencuri perhatian. Simak informasi berikut ini.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaAksi Bengis KKB di Intan Jaya, Bakar Empat Rumah Bantuan Dinas Sosial
Selain membakar rumah warga, KKB juga menembak anggota Brimob Briptu Alfando Steve Karamoy hingga gugur.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMomen Brigjen TNI Faisol Gagah Sambut Menteri Pensiunan Jenderal Darah Kopassus
Komandan Korem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi kedapatan menyambut sosok Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRentetan Teror KKB di Intan Jaya Papua, Polisi Ditembak, Pos Jaga Diserang & Rumah Warga Dibakar
Teror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca Selengkapnya