Merdeka.com - Hilangnya benda purbakala berupa topeng emas dan sejumlah perhiasan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, menimbulkan kekecewaan tersendiri bagi para penemunya. Adalah delapan warga Dusun Nayan, Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, yang menemukan benda purbakala tersebut.
"Saya sangat kecewa benda-benda bersejarah yang telah kami serahkan ke pemerintah tersebut akhirnya hilang, dan sampai sekarang belum ditemukan," kata penemu topeng Emas Mahdiono (80) seperti dikutip Antara, Rabu (13/11).
Mahdiono mengenang dan menceritakan kembali bagaimana dia dan kawan-kawan menemukan benda berharga tersebut pada tahun 1960.
Ia mengisahkan, penemuan tersebut saat dirinya masih remaja dan saat itu sedang mencari ikan di parit setempat.
"Saat itu tiba-tiba muncul ikan lele, entah ini pertanda apa. Kemudian lele tersebut lari ke sebuah 'rong' (lubang di parit). Saat 'rong' kami bongkar ternyata kami menemukan sebuah guci tembaga," katanya.
Ia mengatakan, karena tidak tahu, maka guci tersebut justru dipakai untuk bermain sepak bola. "Namun ternyata bagian bawah guci itu bolong dan tercecer sejumlah perhiasan seperti puluhan cincin, kalung rantai, gelang dan perhiasan lainnya," katanya.
Setelah itu, dilakukan pencarian lagi di sekitar lokasi dan ditemukan topeng emas dan sejumlah perhiasan. "Semula masing-masing dari kami membawa pulang beberapa perhiasan tersebut, namun kami juga belum paham jika itu dari emas. Kemudian ada yang memberi tahu bahwa itu benda purbakala dan selanjutnya diserahkan ke pemerintah," katanya.
Hal sama disampaikan dua orang saksi penemu, Mitro Sudarmo dan Sudari yang kala itu ikut bermain bola. "Saat itu ada kalung yang besarnya seperti rantai anjing. Saya membawa pulang cincin yang bentuknya seperti candi, saya juga tidak tahu jika itu benda berharga," kata Mitro Sudarmo.
Sedangkan Sudari juga membawa pulang cincin emas yang pada hiasannya ada batu permatanya. "Saat itu saya masih kecil, umur sekitar delapan tahun. Kemudian ada yang bilang bahwa yang mengambil bisa direndam air atau dihukum. Saya kurang begitu paham karena masih kecil. Kemudian karena takut, cincin tersebut saya kembalikan lagi untuk diserahkan ke pemerintah," katanya.
Menurut dia, para penemu tersebut menyerahkan benda-benda temuan tersebut ke pemerintah. Mereka lalu mendapat imbalan dari pemerintah berupa uang tunai, ternak, sertifikat dan foto Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX.
"Masing-masing ada yang menerima uang Rp 30, Rp 24 dan Rp 20 ditambah ternak berupa sapi dan kambing. Sebagian uang ini ada yang dibelikan tanah seluas 1.000 meter, ada juga yang 800 meter persegi," katanya.
Mitro maupun Sudari mengaku, sekitar tahun 1980-an dirinya jika berkunjung ke upacara Sekaten selalu mampir ke Museum Sonobudoyo dan melihat perhiasan temuan warga Nayan tersebut masih dipajang.
"Kami berharap benda-benda purbakala yang telah dicuri tersebut dapat segera ditemukan lagi," katanya. [has]
Baca juga:
Diduga ada bahan peledak, ekskavasi bunker Solo libatkan TNI
Ratusan mahasiswa desak pemerintah tangani Situs Setono Gedong
Ketua PBNU: Jangan asal bongkar situs Setono Gedong
Situs Setono Gedong rusak, Dirjen Kebudayaan terjunkan tim
Kondisi situs Setono Gedong yang rusak akibat perluasan masjid
Hasil Autopsi, Wanita Tewas di Indekos Serpong Ada 9 Luka Tusukan dan Sayatan
Sekitar 2 Jam yang lalu'Hajar' Samsak, Sandiaga Uno Harap Prestasi Wushu dan Taichi Terus Meningkat
Sekitar 2 Jam yang laluKecelakaan 17 Mobil di Tol Cipularang, 4 Orang Luka-Luka
Sekitar 2 Jam yang laluKecelakaan 17 Mobil di Tol Cipularang, Petugas Masih Evakuasi
Sekitar 2 Jam yang lalu3 Anak Terseret Ombak di Pantai Batu Gong Sultra, 1 Hilang
Sekitar 3 Jam yang laluKecelakaan di Tol Cipularang, Libatkan 17 Mobil
Sekitar 3 Jam yang laluAndika Perkasa Muncul Jadi Bacapres, Relawan akan Komunikasi dengan NasDem
Sekitar 3 Jam yang laluTuris Asal India Dijambret di Bali, Ponsel Seharga Lebih dari Rp9 Juta Raib
Sekitar 4 Jam yang laluPemberangkatan Terakhir dari Madinah Besok, 3 Jemaah akan Dievakuasi ke KKHI Makkah
Sekitar 4 Jam yang laluUsai Copet HP di Bar Kuta, Residivis Lintas Jawa-Bali Ditangkap Polisi
Sekitar 5 Jam yang laluCuaca Ekstrem, Pendaki Diimbau Tak Lakukan Pendakian Gunung Gede pada Malam Hari
Sekitar 5 Jam yang laluCemburu, Pemuda Keroyok Pria yang Diduga Selingkuhan Kekasihnya
Sekitar 6 Jam yang laluKKHI Madinah Rekomendasikan 23 Jemaah Disafariwukufkan
Sekitar 6 Jam yang laluBupati Ipuk Ajak Masyarakat Banyuwangi Tingkatkan Etos Kerja dengan Selawat Badar
Sekitar 6 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 4 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 6 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluJokowi: Saya akan Ajak Negara G7 untuk Upayakan Perdamaian di Ukraina
Sekitar 16 Jam yang laluKedekatan Jokowi dan Luhut, Hingga Merasa Selalu Dilindungi
Sekitar 1 Hari yang laluElite Parpol Ramai Lobi-Lobi buat Pencapresan, PSI Kutip Jokowi 'Ojo Kesusu'
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Pasukan Elite TNI di Paspampres Kawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Sekitar 2 Hari yang laluMenkes Minta Bantuan Jepang Jaga Kualitas Mesin Pendingin Vaksin
Sekitar 7 Jam yang laluUpdate 26 Juni 2022: Kasus Positif Covid-19 Tambah 1.726 Orang
Sekitar 11 Jam yang laluKasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Naik, Menkes: Rate Nasional Masih Terkendali
Sekitar 11 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluRusia Serang Ibu Kota Ukraina, Satu Orang Tewas
Sekitar 7 Jam yang laluRusia Berhasil Rebut Wilayah Severodonetsk dari Pasukan Ukraina
Sekitar 11 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami