Kini Mengkritik, Begini Kisah JK Langsung Terpesona Awal Mula Bertemu Jokowi
Merdeka.com - Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengkritik Presiden Joko Widodo. Padahal dulu JK menjadi wakil presiden di periode pertama pemerintahan Jokowi.
Jokowi meminta kepada Presiden Jokowi untuk tak cawe-cawe di Pilpres 2024. JK pun meminta Jokowi tidak terlibat lebih jauh dalam masalah perpolitikan jelang Pemilu 2024. Jokowi seharusnya mencontoh Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Menurut saya, Presiden seharusnya seperti ibu Mega, SBY, itu akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis," kata JK.
Di luar kritik tersebut, bagaimana kisah JK awal mula bertemu Jokowi?
JK menyebut bahwa dia adalah orang yang secara pribadi meminta Presiden Jokowi untuk hijrah politik dari Solo ke Jakarta. Hal tersebut ia sampaikan melalui video yang diunggah di kanal Youtube RGTV channel ID.
Di hadapan Rocky Gerung, pria yang akrab disapa JK itu blak-blakan mengungkap bahwa dia adalah sosok yang ikut langsung mengurus kepindahan Jokowi ke Jakarta. Bahkan, dia juga secara khusus menemui Ketua Umum Partai PDIP, Megawati Soekarnoputri. JK melihat potensi Jokowi sebagai seorang pemimpin.
"Yang bawa pak Jokowi ke Jakarta itu kan saya. Yang ajak secara personal saya. Yang saya uruskan dengan ibu Mega saya," kata Jusuf Kalla.
JK mengatakan bahwa dia pertama kali bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Keduanya di pertemukan di salah satu seminar PDIP di kota Semarang, Jawa Tengah. Setelah pertama kali bertemu, JK mengaku langsung terkesan dengan sosok Jokowi yang dianggapnya kompeten dalam mengurus tata kota dan dekat dengan rakyat.
"Waktu itu saya menganggap, saya pikir perlu orang yang punya pengalaman dan perlu dekat dengan rakyat. Ketemu (Jokowi) di salah satu seminar PDIP di Semarang. Selesai seminar itu saya ngomong bagus juga itu Wali Kota coba panggil," kata JK.
Setelah pertemuan pertama itu, Jokowi kemudian dipanggil kembali oleh JK dan Sekjen PDIP kala itu, Tjahjo Kumolo untuk berbincang lebih banyak. JK kemudian langsung menawarkan Jokowi untuk hijrah politik dari Solo ke Jakarta.
Pada saat itu, Jokowi disebut sempat ragu karena beberapa hal. Salah satunya karena dia tidak mewakili partai. Dengan tegas, JK pun mengatakan bahwa dia bersedia mengurus semua keperluan Jokowi jika dia setuju hijrah ke Jakarta.
"(saya tawarkan) 'eh pak wali mau enggak kalau ke Jakarta' (katanya) 'waduh saya tidak punya partai tidak punya ini' oke saya urus (nanti) saya bilang begitu," kata JK.
Setelah pertemuannya dengan Jokowi di Semarang, JK kemudian langsung menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menyampaikan niatnya.
Ternyata, Megawati disebut sempat tidak mengizinkan Jokowi dibawa ke Jakarta. Setelah pertemuan kedua dan satu bulan berselang, baru lah Megawati menyetujui usulan JK.
"Jadi saya uruskan termasuk minta persetujuan Bu Mega. Bu Mega tidak mau. Jadi saya dua kali ke Bu Mega, rentan satu bulan kemudian bu Mega setuju lah," kata JK.
JK mengatakan bahwa dia langsung terkesan dengan sosok Jokowi ketika pertama kali bertemu. Dia mengaku tertarik dengan kesederhanaan Jokowi yang dekat dengan rakyat dan kemampuannya mengelola tata kota Solo.
"Saya melihat kesederhanaan dan dikasih slide (tunjuk) tentang bagaimana Solo segala macam. Saya pikir ini dia punya pengalaman mengelola kota," kata JK.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaGanjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya
Calon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya