Kiai Hasyim Muzadi andal di bidang organisasi dan ulama pejuang NU
Merdeka.com - KH Hasyim Muzadi, sosok ulama andal di bidang organisasi. Dia adalah ulama pejuang dan gigih menyinergikan nilai-nilai ajaran Islam dan nasionalisme. Kini, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu telah berpulang. Kiai Hasyim meninggal dunia, Kamis pagi tadi (16/3).
Segenap warga NU di Jawa Timur kehilangan dan mengucap bela sungkawa.
"Kita semua kehilangan atas kapundutnya (meninggal) Mbah Yai Hasyim Muzadi. Banyak hal yang bisa diteladani dari sosok beliau. Mari kita doakan yang terbaik untuk almarhum," ucap Sekretaris PWNU Jawa Timur, Akhmad Muzakki.
Kata Muzakki, Kiai Hasyim adalah seorang organisatoris andal dan berpengalaman dalam kepemimpinan-kepemimpinan nasional. "Beliau juga komunkatif dalam menyampaikan ajaran Islam serta kuat dalam mensinergikan Islam dan nasionalisme," kata dia.
Sekadar informasi, Kiai Hasyim berkhidmat di NU sejak di Jawa Timur. Dia memulai perjuangannya dari nol. Pengasuh Ponpes Al Hikam ini pernah menjadi Ketua GP Ansor Jawa Timur. Kiai Hasyim makin dikenal sebagai pejuang NU saat menjabat Ketua PWNU Jawa Timur pada medio 1990-an.
Kemudian berlanjut menjadi Ketua Umum PBNU, dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kesehatan Kiai Hasyim mulai menurun sejak beberapa bulan terakhir dan beberapa kali terpaksa dirawat di rumah sakit.
Senin lalu (13/3), Kiai Hasyim meminta dirawat di kediamannya di Kompleks Ponpes Al Hikam, Jalan cengger Ayam, Kota Malang. Kiai Hasyim menghembuskan napas terakhirnya, sehari setelah dijenguk Presiden Jokowi. Selamat jalan Kiai Hasyim.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaKH Marzuki Mustamar Dicopot dari Posisi Ketua PWNU Jatim, PBNU: Tidak Terkait Pilpres
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Yahya: Khofifah Harus Nonaktif dari Ketum Muslimat NU Jika Jadi Jurkam Prabowo-Gibran
NU sudah menetapkan aturan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus nonaktif dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaMasuk Tim Kampanye Prabowo, Khofifah Belum Ajukan Cuti PBNU dan Gubernur
Ia menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaPerludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada
Banyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.
Baca SelengkapnyaPBNU Dukung Wacana Pilpres Satu Putaran: Bisa Hemat Anggaran dan Pas Ramadan Khusyuk Ibadah
Gus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaNU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima
NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Akui Ada Penggelembungan Suara PSI: Bukan Hanya Satu Partai
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan dugaan penggelembungan suara dalam Pemilu 2024 tidak hanya dialami PSI.
Baca Selengkapnya