Kesenjangan Pendidikan Antara Murid Kaya dan Miskin Semakin Besar Selama Pandemi
Merdeka.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan pandemi Covid-19 menimbulkan disparitas atau kesenjangan besar dalam dunia pendidikan. Paling menonjol, kesenjangan terjadi antara murid dari keluarga kaya dan murid keluarga menengah, miskin.
Selama pandemi, imbuh Retno, pembelajaran dilakukan secara daring. Sementara tidak semua murid memiliki akses atau fasilitas belajar secara daring.
"Muncul disparitas digital yang sangat lebar antara anak dari keluarga kaya dan keluarga menengah ke bawah apalagi miskin. Ada korelasi kondisi ekonomi yang mempengaruhi PJJ (pembelajaran jarak jauh)," ujar Retno, Sabtu (23/1).
Kendati pemerintah telah menyokong pendidikan dengan cara memberikan subsidi kuota bagi pelajar dan murid, upaya itu dinilai tidak tepat.
Retno mengatakan, masih banyak murid yang tinggal di mana sulit mendapat sinyal internet, blank spot. Kemudian, tidak sedikit murid dan guru memiliki perangkat yang tidak memadai untuk menunjang pembelajaran secara jarak jauh.
"Misalnya gawai mereka jadul, tidak bisa untuk mendownload apps zoom meeting atau google meeting," imbuhnya.
Terparah, kata Retno, masih ada guru atau murid tidak memiliki akses sama sekali sebagai penunjang PJJ. Mereka tinggal di wilayah tanpa ada sinyal, dan tidak memiliki gawai.
Untuk itu, menurut Retno pemerintah harusnya memetakan setiap masalah dan kebutuhan murid di setiap wilayah. Sehingga subsidi kuota yang telah diberikan kepada tepat sasaran.
"Harus dipikirkan. Harus ada pemetaan kebutuhan yang enggak bisa dapat bantuan kuota ada bantuan lain sebagai ganti kuota, belikan alat daring," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari laporan 141 kasus yang diterima KPAI, 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan
Baca SelengkapnyaKJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.
Baca Selengkapnya