Kesaksian warga saat penangkapan terduga teroris Dedy Sulistianto di Surabaya
Merdeka.com - Terduga teroris, Dedy Sulistianto dan keluarga tinggal di lingkungan yang padat penduduk. Mereka sudah tiga kali berpindah kos-kosan dalam rentang sekitar lima tahun terakhir.
Belum genap setahun, Dedy bersama tiga anaknya menempati rumah kos-kosan berlantai dua di Jalan Sikatan IV Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya. Ia menyewa dua kamar bagian depan di antara belasan kamar yang disewakan tersebut.
Rumah itu yang kemudian digerebek oleh Densus 88 dan menewaskan penghuninya, Dedy, Selasa (15/5) petang. Ia menolak diringkus bahkan melawan petugas dengan menggunakan senjata tajam, sebelum kemudian ditembak oleh Tim Densus 88 hingga meregang nyawa.
"Saya mengira itu petasan, kan ini mau Ramadan, tapi tidak tahunya banyak petugas yang sudah mengepung," kata Sarmi, penjaga sebuah warung di sekitar lokasi, Rabu (16/5).
Sarmi hanya berani mengintip dari dalam warungnya yang berjarak sekitar 15 meter. Karena personel Densus 88 memintanya untuk masuk kamar. Ia hanya memberanikan diri dengan mengintip dari kejauhan, ke arah rumah yang ditinggali oleh keluarga Dedy.
Sementara para warga sekitar, saat itu penasaran untuk melihat peristiwa tersebut. Kendati dihalau di setiap penjuru, warga tetap ingin mendekati lokasi.
Kini rumah kos-kosan yang disewa Dedy harus dikosongkan. Para penghuninya yang lain pun harus meninggalkan rumah berpagar biru tersebut, entah ke mana.
Tampak di depan rumah beberapa petugas berjaga, sementara di balik pagar terlihat jamuran pakaian yang sudah mengiringi berjajar. Nampak juga peralatan dapur, sebuah sepeda motor dan sepeda anak-anak terparkir.
Semua pintu rapat tertutup, para penghuni dengan sebagaian barangnya harus mengungsi. Rumah yang diapit oleh lorong di kedua sisinya itu masih di-police line.
Memang, sekitar Jalan Sikatan banyak kos-kosan yang disewa oleh para pendatang. Mereka bekerja dari luar kota yang bekerja di Surabaya.
"Kalau di sini kos-kosan berkisar Rp 350 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan. Tergantung besar kecilnya kamar," kata warga yang mengaku bernama Fadli di sekitar lokasi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaMengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaPenuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II
Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaMenilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca SelengkapnyaTerduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca Selengkapnya