Kesaksian Nelayan di Karawang yang Disebut Sandiaga Korban Persekusi
Merdeka.com - Advokat Senopati 08 memberikan klarifikasi terkait pernyataan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno soal adanya persekusi terhadap nelayan di Karawang pada saat debat perdana Capres-Cawapres pada Kamis (17/1). Advokat Senopati 08 membenarkan dengan apa yang disampaikan Sandiaga dengan membawa Surat Tanda Laporan Polisi (STLP) dan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP).
Ketua Umum Advokat Senopati 08, Zainal Abidin menjelaskan bahwa beberapa media massa telah menyebarkan berita kalau apa yang disampaikan Sandiaga tidak sesuai dengan kebenaran. Media massa itu mencantumkan pernyataan dari polisi dan Bupati Karawang yang menyatakan tidak ada persekusi nelayan terjadi di wilayahnya.
"Dengan bukti dokumen dari Kepolisian berupa bukti Surat Tanda Laporan Polisi (STLP), Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)," kata Zainal di Kantor Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Zainal kemudian membeberkan kronologi persekusi korban yang bernama Najibulloh, warga Desa Sukajaya, Cilamaya, Jawa Barat yang pernah ditemui Sandiaga beberapa waktu lalu.
Saat itu Najibulloh tengah memindahkan pasir dari tanah yang diklaim sudah lama menjadi garapannya ke depan rumah untuk menanam pohon mangrove supaya menghindari abrasi. Hal tersebut diketahui oleh Kelompok Pengawas Masyarakat (Pomwasmas) turunan dari instansi pemerintahan. Cerita Najibulloh kepada Advokat Senopati, dia mendapatkan intimidasi dari Pomwasmas tersebut.
Najibulloh akhirnya meminta kepada Advokat Senopati 08 untuk membantunya, sampai membuat laporan ke polisi pada 27 September 2018 dengan melaporkan salah satu anggota Pomwasmas, Sahari.
Perkaranya sendiri baru tertulis dalam SPDP pada 19 Desember 2019. Adapun nomor surat itu adalah B/13/XII/2018/Reskrim yang dibuat oleh Polsek Cilamaya, Karawang.
"Itulah peristiwanya. Kalau dibilang itu mau dianggap hoaks gimana? Ada buktinya, ada korbannya," lanutnya.
Awalnya, Najibulloh dijadwalkan untuk hadir dalam konferensi pers yang digelar oleh Advokat Senopati 08 di Kantor Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga. Namun karena terjebak macet, akhirnya Najibulloh membeberkan kronologis adanya pemukulan terhadapnya melalui sambungan telefon dengan dibantu oleh anggota Advokat Senopati 08.
Najibulloh tidak mengetahui persis mengapa dia kemudian dianiaya oleh petugas Pokmaswas. Namun dia mengaku langsung dipukul di area wajah sambil tubuhnya dipegangi hingga tangannya terkilir.
"Yang mukul satu, tapi yang satunya itu megangin mangkanya terkilir karena dipegangin, dibekap (mulutnya)," ujarnya.
Selain itu, Najibulloh juga mengungkapkan kalau dirinya belum terdaftar sebagai petani ataupun nelayan di bawah binaan Pemkab Karawang. Hal tersebut diungkapkan Najibulloh guna meluruskan ucapan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang menyebut kalau tidak ada nama Najibulloh terdaftar dalam daftar kelompok nelayan binaan Pemkab.
"Memang dari dulu kami itu kelompok tapi nggak diakuin karena ada kelompok pengawas masyarakat. Kami nggak tahu gimana cara bikin kelompok yang resmi," katanya.
Ungkapan Najibulloh itu sebagai upaya meluruskan adanya pemberitaan media massa yang menyebut kalau cerita Najibulloh yang disampaikan Sandiaga saat debat perdana capres - cawapres adalah hoax.
Sebelumnya dalam debat perdana, Sandiaga bercerita hasil blusukannya ke 1.000 titik di Indonesia. Dari kunjungan itu, dia miris mendengar cerita penambang pasir di Karawang yang mendapatkan persekusi dan intimidasi. Sandi menyebut masalah ini tak tertangani oleh aparat.
"Dalam kunjungan saya ke 1.000 titik ada hal yang membuat kita miris. Pak Najib, di Pantai Pasir Putih, Karawang. Beliau mengambil pasir untuk menanam mangrove, beliau mendapatkan persekusi. Ini tidak terpantau, yang terpantau hanya yang besar-besar saja," ungkap Sandiaga.
Merespons pernyataan Prabowo-Sandi, Jokowi menyebut persaudaraan dan persatuan adalah aset terbesar bangsa. Dia kesal karena Sandi seolah menuduh aparat tidak bekerja profesional dalam menangani laporan rakyat kecil.
"Kalau ada persekusi, Pak Sandi nuduh lagi gampang sekali laporkan, saya akan tindak tegas pelaku tersebut," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terima Dukungan dari Nelayan, Prabowo Cerita Pernah Berenang ke Nusakambangan
Mantan Danjen Kopassus ini lalu cerita bahwa dulu sering mengunjungi Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca Selengkapnya6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sedih Dikasih Nilai 11 Dari 100
Prabowo tidak ambil pusing dengan nilai yang diberikan kepadanya itu. Dengan logat betawi, ia menyebut tak mau memikirkannya.
Baca Selengkapnya