Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesaksian Mengejutkan Korban Penganiayaan Bahar bin Smith di Pengadilan

Kesaksian Mengejutkan Korban Penganiayaan Bahar bin Smith di Pengadilan Habib Bahar penuhi panggilan Bareskrim. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - Salah satu korban penganiayaan hadir dalam persidangan Habib Bahar bin Smith di Pengadilan Negeri Bandung di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Kamis (29/3). Tak hanya korban, orangtua korban juga hadir dalam persidangan itu.

Seperti diketahui, Bahar bin Smith tersangkut kasus dugaan penganiayaan terhadap dua remaja berusia 17 dan 18 tahun di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin milik Bahar di Bogor. Berikut kesaksian-kesaksian korban penganiayaan Habib Bahar bin Smith saat persidangan:

Awal Sebelum Korban Dianiaya

Cahya Abdul Jabar hadir dalam persidangan di PN Bandung. Dalam kesaksiannya, ia mengaku dijemput oleh anak buah Bahar, Habin Basith Iskandar dan Habib Agil Yahya yang juga terdakwa.

Penjemputan dilakukan karena imbas dari aksi Cahya meniru gaya Bahar di Bali. Dalam sebuah foto diperlihatkan, gaya Cahya mirip Bahar. Sebagai bukti, foto Cahya juga diperlihatkan jaksa dalam persidangan.

Cahya Dibawa ke Aula Kecil

Setelah penjemputan, Cahya dibawa ke aula kecil. Di sana, Cahya diinterogasi oleh Bahar. Cahya diberikan banyak pertanyaan tentang peristiwa di Bali yang dilakukan olehnya dan Muhammad Khoerul Aumam Al Muzaki. Setelah diinterogasi, Cahya kemudian dibawa ke halaman belakang ponpes. "Dari situ, saya diajak ke lapangan sama Habib Bahar, diajak duel sama beliau. Saya enggak mau, akhirnya terjadi peristiwa penganiayaan itu," kata Cahya.

Ditantang Duel oleh Bahar bin Smith

Cahya mengaku ditantang duel oleh Bahar. Namun Cahya tak mau. Pada saat itu, Zaki belum datang ke ponpes tersebut. Karena Cahya menolak berduel, akhirnya Bahar mulai menganiaya remaja tersebut. Bahar memukul menggunakan dengkul kaki kanan ke arah wajah Cahya. "Dipukul dengan dengkul tiga kali ke bagian hidung saya. Lalu rambut dijambak," kata Cahya.Saat penganiayaan itu, Cahya mengaku sempat meminta maaf pada Bahar. "Nggak bilang apa-apa (Habib Bahar). Kalau saya cuma minta maaf saja, Habib Bahar terdiam," katanya.

Cahya Mengaku Kalau Temannya Juga Dianiaya Bahar

Dalam kesaksiannya, Cahya mengaku setelah dianiaya kemudian Cahya dibawa ke dalam dan kembali diinterogasi tentang peristiwa di Bali. Tak lama Zaki datang. Zaki juga ditanyakan tentang peristiwa di Bali.  Hakim lantas menanyakan soal Zaki diperlakukan seperti apa. "Zaki diapakan?" tanya hakim. "Ditanya peristiwa Bali," kata Cahya.Kemudian Bahar memerintahkan Zaki untuk ke lantai atas. Cahya mengaku tak tahu apa yang terjadi pada Zaki. "Zaki lalu turun lagi," kata Cahya.Cahya melihat wajah Zaki sudah berdarah-darah. "Wajahnya berdarah-darah," kata Cahya.Setelah itu, Cahya dan Zaki diperintah oleh Bahar untuk berkelahi. "Di belakang kita diadu," kata Cahya."Siapa yang suruh?," tanya hakim."Habib Bahar," jawab Cahya.

Diancam oleh Bahar

Cahya mengaku terpaksa menuruti perintah Bahar karena diancam. Keduanya diancam jika tak mau menuruti perintah, maka Bahar yang akan melakukan perkelahian terhadap keduanya. "Di situ diancam oleh Habib Bahar kalau tidak berkelahi kita yang berkelahi (Bahar dan para korban)," kata Cahya.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ikuti Hasil Ijtimak Ulama Dukung AMIN, Habib Bahar Ingatkan Anies-Muhaimin Jangan Berkhianat

Ikuti Hasil Ijtimak Ulama Dukung AMIN, Habib Bahar Ingatkan Anies-Muhaimin Jangan Berkhianat

Habib Bahar bin Smith menyatakan, mendukung capres-cawapres yang didukung oleh keputusan Ijtimak Ulama

Baca Selengkapnya
Reaksi Keras Hasbi Hasan Usai Dituntut 13 Tahun 8 Bulan Penjara: Satu Kata, Zalim

Reaksi Keras Hasbi Hasan Usai Dituntut 13 Tahun 8 Bulan Penjara: Satu Kata, Zalim

Hasbi Hasan tak terima dituntut 13 tahun dan 8 bulan pidana penjara serta denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan pengganti selama 6 bulan.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka, Pelaku Pembacokan dan Korban di Kampung Bahari Ternyata Masih Punya Hubungan Keluarga

Jadi Tersangka, Pelaku Pembacokan dan Korban di Kampung Bahari Ternyata Masih Punya Hubungan Keluarga

Polres Metro Jakarta Utara menetapkan pria berinisial BR (27) sebagai tersangka pembacokan terhadap korban AS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kewajiban Ayah Terhadap Anak Hasil Zina, Pahami Hukumnya

Kewajiban Ayah Terhadap Anak Hasil Zina, Pahami Hukumnya

Kewajiban ayah terhadap anak hasil zina dapat dipahami dalam beberapa hukum.

Baca Selengkapnya
Rabithah Alawiyah Desak Sobri Tunjukkan Bukti Sebagai Habib Keturunan Nabi Muhammad

Rabithah Alawiyah Desak Sobri Tunjukkan Bukti Sebagai Habib Keturunan Nabi Muhammad

Ayah tersangka kasus penjualan gelar habib palsu Janes Meliank, Sobri disebut sebagai habib.

Baca Selengkapnya
Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak

Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak

Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.

Baca Selengkapnya
Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya
Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.

Baca Selengkapnya
Hindari Terjadinya Masalah Pencernaan saat Puasa Ramadan dengan Menerapkan 8 Cara Ini

Hindari Terjadinya Masalah Pencernaan saat Puasa Ramadan dengan Menerapkan 8 Cara Ini

Munculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.

Baca Selengkapnya