Merdeka.com - Banjir bandang dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit. Dalam taksiran sementara, akibat bencana alam itu kerugian mencapai Rp 1,8 triliun.

"Berdasarkan laporan awal kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor di Manado mencapai Rp 1,8 triliun, dan akan diiventarisir kembali berapa kerusakannya," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, di Manado, seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/1).

Ia menyebutkan, rumah warga yang mengalami kerusakan berat sebanyak 3.702, sedang 1.971, rusak ringan 4.073, sedangkan rumah ibadah, gedung gereja mencapai 31 bangunan, di mana masjid berjumlah 28, dan empat bangunan Klenteng.

"Itu data yang kami miliki dan dilaporkan kepada Gubernur dan BNPB pekan ini, dan mungkin masih bisa bertambah," katanya.

Sayangnya, pemerintah pusat belum maksimal membantu pemerintah daerah dalam penanganan banjir di Manado. "Kami hanya menerima uang sebesar Rp 100 juta untuk penanganan tanggap darurat bencana Manado dari pusat," ujarnya.

Sesuai keputusan Presiden bahwa ketua tim komando penanganan bencana adalah kepala suatu daerah, baik bupati maupun wali kota. Sedangkan provinsi hanya sebatas berkoordinasi dan membantu yang menjadi permintaan kebutuhan.