Merdeka.com - Aparat Kepolisian Restro Kabupaten Tangerang menetapkan lima orang anggota Pemuda Pancasila sebagai tersangka. Kelima orang ini terbukti ikut serta dalam pengeroyokan Ketua FBR Gardu Tapak Jalak, Muhidin alias Picu pada Rabu (27/6) dini hari.

"Ditangkap 13 orang yang diduga ikut mengeroyok di Pos FBR, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hasil pemeriksaan terakhir ditetapkan 5 tersangka. Mereka ssmua ada peran untuk melukai korban seperti memukul, menendang, menimpa dengan batu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada sejumlah wartawan, Jumat (29/6).

Dikatakan Rikwanto, lima orang tersangka yang merupakan dari pihak anggota Pemuda Pancasila (PP), yakni Mulyadi (30), Ari Junianzah (19), Abdul Kohar (30), Abdulloh (30), Yandi Margucan (19). Kelimanya merupakan warga Pesanggrahan.

"Dari pengembangan kelima tersangka didapati sembilan nama yang diduga juga mempunyai peran dalam pengeroyokan tersebut, yakni RO, DS, MR, SQ, AP, S, DM, MA dan DS," kata Rikwanto.

Disamping itu, barang bukti yang disita, kata Rikwanto, tujuh buah golok, sebilah sangkur, satu buah samurai dan sebuah linggis.

Para tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP dan 351 KUHP dengan ancaman hukuman kurungan lebih dari lima tahun.

Seperti diberitakan sebelumnya, posko FBR di Ruko Sabar Ganda Asri, Pondok Karya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan didatangi sekelompok massa pada Rabu dinihari. 10 Anggota FBR yang sedang berada di posko itu dikeroyok, satu orang tewas.

Buntut kejadian itu massa FBR bergerak ke Kediaman Karnadi tokoh Pemuda Pancasila yang juga wakil ketua DPRD Kota Tangerang. Mereka menyerang rumah Karnadi di Jalan Pajak Terusan, RT 06/03, Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang dan membakar mobil.

Selanjutnya, ratusan anggota FBR melakukan konvoi dengan menggunakan sepeda motor. Dikabarkan mereka sedang mencari anggota Pemuda Pancasila (PP) yang menyerang anggota FBR di Pondok Aren.