Keraton Yogyakarta Tak Gelar Ngabekten dan Grebeg Syawal
Merdeka.com - Keraton Yogyakarta meniadakan tradisi peringatan Idulfitri 1442 H yakni Hajad Dalem Grebeg Syawal yang sejatinya digelar Kamis, 13 Mei 2021/1 Syawal Jimakir 1954 serta Hajad Dalem Ngabekten.
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono mengatakan, saat masa pandemi Covid-19 ini keraton akan tetap melakukan penyesuaian prosesi pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal keraton.
"Rengginang ini juga akan dibagikan ke dua tempat yang berbeda sebagaimana Garebeg pada umumnya, yakni Puro Pakualaman dan Kepatihan," kata Gusti Kirono.
Gusti Kirono mengatakan langkah ini diambil untuk mendukung penanganan penyebaran Covid-19. Tidak adanya arak-arakan gunungan dan prajurit pada Grebeg Syawal diharapkan tidak melupakan makna dari prosesi Grebeg ini.
"Meski tidak ada prosesi arak-arakan prajurit dan gunungan, Grebeg tetap tidak kehilangan esensinya, yakni perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi, yang dibagikan untuk rakyatnya," imbuh putri kedua Ngarsa Dalem ini.
Menurutnya, hal ini adalah bentuk konsistensi keraton dalam melestarikan budaya dalam berbagai situasi. Di samping itu, kegiatan wisata keraton selama Idulfitri 2021 akan ditutup selama dua hari yakni Kamis (13/5) dan Jumat (14/5).
Semua kegiatan pementasan paket wisata di Keraton Yogyakarta juga masih diliburkan hingga waktu yang tidak dapat ditentukan. Namun demikian, pada masa pandemi ini, Keraton Yogyakarta justru semakin giat menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube Kraton Jogja yang dikelola Tepas Tandha Yekti.
Reporter: Yanuar H
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam Setahun Yogyakarta Diguncang 2.202 Gempa, Ini Penyebabnya
Dalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Diundang Acara Natalan KemenBUMN, Bawaslu Bakal Selidiki
Menurutnya, apabila dalam kegiatan tersebut dan melakukan ajakan untuk memilih, hal itu lah yang kemudian dianggap sebagai pelanggaran.
Baca SelengkapnyaMengenal Seni Gejog Lesung, Wujud Kegembiraan Kaum Petani di Yogyakarta setelah Masa Panen
Perkembangan musik gejog lesung telah mengalami modifikasi dan sentuhan-sentuhan kreatif dari para musisi perdesaan agar tetap punya daya tarik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Lembaga Dakwah PBNU Gus Aab Kecelakaan di Tol Ngawi, Sopir Meninggal
Saat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaIstana Ungkap Isi Pembicaraan Jokowi dan AHY Sambil Makan Gudeg di Yogyakarta
Jokowi dan AHY sarapan bareng di Gudeg Yu Djum Wijilan, Kota Yogyakarta, Minggu (28/1) pagi.
Baca SelengkapnyaDapat Dukungan dari Pesilat, Ganjar Tekankan Pentingnya Membangung Seni dan Kebudayaan
Ganjar pun membayangkan jika beragam seni dan budaya di Indonesia dapat dikemas lewat pertunjukan yang menarik.
Baca SelengkapnyaIzin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak
Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca SelengkapnyaLesehan sambil Sarungan, Ini Potret Santai Ganjar Menginap ke Rumah Warga Keturunan Tionghoa di Ambarawa
Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga atau RembuGan di rumah warga keturunan Tionghoa di Ambarawa, Semarang.
Baca SelengkapnyaTak Cuma Nasi Gudeg, Ini Menu Disantap Jokowi dan AHY saat Makan Bareng di Yogyakarta
Usai menyantap gudeg, mereka menyapa warga yang telah menunggu di depan rumah makan sembari membagikan kaus berwarna hitam.
Baca Selengkapnya