Kerajinan Kain Sulam Jelujur Asal Lampung Tembus Pasar Internasional
Merdeka.com - Kerajinan kain Sulam Jelujur naik kelas. Hal ini lantaran kreasi para pengerajin di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung akan tampil di New York Indonesia Fashion Week.
Yeni kustiawati, salah satu perwakilan pengerajin menuturkan, pada masa itu sulam jelujur hanya digunakan untuk pajangan oleh masyarakat sekitar, namun semakin perkembangan zaman dan adanya dukungan serta pembinaan dari Pemprov Lampung maupun Pemkab Pesawaran, pajangan tersebut disulap menjadi memiliki barang yang memiliki harga jual.
"Kain sulam jelujur merupakan bagian dari sebuah peristiwa sejarah transmigrasi pertama di Indonesia pada tahun 1905 di Kabupaten Pesawaran. Di mana pada waktu itu meninggalkan rekam jejak dan warisan wastra Lampung yaitu kain tenun dengan teknik jelujur yang membentuk keragaman motif, serta gambaran peristiwa yang terjadi pada sejarah transmigrasi saat itu," kata Yeni, Minggu (11/9).
Menurutnya, setelah mengetahui adanya warisan wastra yang ada di Kabupaten Pesawaran, pemerintah setempat segera memberikan pembinaan kepada para pengerajin dan membantu dalam memasarkan sulam jelujur kepada masyarakat luas.
"Sebelumnya, hasil kerajinan kita ini hanya digunakan untuk pajangan dan juga digunakan di rumah saja, tetapi karena melihat adanya nilai ekonomis di dalamnya, mulailah kita memproduksi sedikit banyak untuk kita jualkan ke luar, dari hasil itu juga dapat membantu perekonomian keluarga," ujar dia.
Menurutnya, dengan tampilnya sulam jelujur di New York para pengerajin sangat berbangga karena hasil karya dari Sungai Langka mampu menembus pasar dunia dan dikenal sampai luar negeri.
Pengerajin sulam jelujur Desa Sungai Langka Saat ini sudah banyak memproduksi. Selain busana ada juga kain sarung, peci, tas dan lain lain.
Yeni menjelaskan pasar sulam jelujur dimulai dari Pesawaran itu sendiri lalu ke Jakarta, Bali, Lombok, Bandung sampai ke mancanegara seperti Dubay, Kroasia, Belanda dan saat ini di New York.
"Kami berharap selalu dukungan dari pemerintah tentunya dan para investor agar kami dapat membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu di Desa Sungai Langka pada khususnya, dan di pesawaran pada umumnya. Selain itu kami juga berharap dapat berkiprah secara langsung di mancanegara dengan tujuan untuk mendapatkan motivasi yang lebih dan mendapatkan ilmu agar kami lebih kreatif," tutup Yeni.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Ali Kembangkan Usaha Batik Hingga Mejeng di New York Fashion Week
Saat ini usahanya berkembang dengan memiliki 8 perajin batik dan telah memasarkan batiknya sampai ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaPameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaFOTO: Mengintip Model-Model Cantik di Belakang Panggung New York Fashion Week
Sebagai salah satu pekan mode terbesar sedunia, NYFW tak lepas dari peran model yang memperagakan busana karya desainer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Pernah Jadi Model, Lansia 70 Tahun Asal Madiun Ungkap Perasaannya Pertama kali Jalan di Karpet Merah Lomba Peragaan Busana
Lomba fashion show ini diikuti oleh lansia perwakilan setiap kelurahan di Kota Madiun
Baca SelengkapnyaKisah di Balik Jember Fashion Carnaval yang Kini Mendunia, Ternyata Dulu Hanya Karnaval Keluarga
Setiap ada momentum kumpul keluarga, mereka tampil bak peserta karnaval betulan
Baca SelengkapnyaMeriahkan Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya, Kota Kasablanka Gelar The Splendour Mubarak di Ramadan Runaway 2024
Kota Kasablanka bekerja sama dengan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), yang dikenal dengan nama Ramadan Runway, menggelar fashion show.
Baca SelengkapnyaMelihat Sentra Kerajinan Batik Kayu di Bantul, Hasil Kombinasi Dua Wujud Karya Seni yang Jadi Denyut Nadi Ekonomi Masyarakat Desa
Produk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaPuan Pakai Baju Adat Dayak di Sidang Tahunan MPR, Motif Kainnya Ternyata Sakral
Puan Maharani mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat (Kalbar)
Baca SelengkapnyaPersaingan Semakin Ketat! Ternyata Berburu Takjil kini Sudah Merambah Skala Internasional
Euphoria pasar ramadan nyatanya tak dirasakan oleh warga pribumi saja. Ternyata, takjil kini sudah merambah skala internasional.
Baca Selengkapnya