Kepala BNN: Kebakaran Rutan Bengkulu, napi bakar barang bukti sabu
Merdeka.com - Kebakaran di rumah tahanan (Rutan) Negara Malabero, Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu, pada Jumat (25/3), berawal dari penggeledahan yang dilakukan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Petugas BNN mengetahui ada jaringan narkotika yang dikendalikan di dalam Lapas. Ketika dilakukan penggeledahan, para narapidana melakukan perlawanan.
"Para Napi di Lapas itu tadinya mau membakar barang bukti jenis sabu itu di dalam Rumah Tahanan (rutan). Itu cara mereka menghilangkan barang bukti saat kami akan melakukan penggeledahan disana," ujar Kepala BNN Budi Waseso di kantornya, Senin (28/3).
Budi Waseso menegaskan, narapidana sudah merencanakan membakar barang bukti. "Katanya di TV reaksi spontan. Tidak. Ini sudah direncanakan oleh jaringan di Lapas itu supaya penggeledahan kedua tidak terjadi. Rencana awal mereka hanya mau membakar barang bukti yang ada di kamar empat, jadi kebakar semua. Maka terjadilah kebakaran itu," tegasnya.
Budi Waseso menerangkan, BNN mengetahui adanya jaringan narkoba dalam lapas Bengkulu setelah tertangkapnya Fery, salah satu pengedar narkoba di Kabupaten Mukomuko. Pelaku diamankan beserta barang bukti 5 gram paket sabu. Dia mengaku mendapat sabu dari perempuan bernama Wayan.
BNN langsung bergerak meringkus Wayan. Dari pengakuan Wayan, dia mendapat sabu dari narapidana Lapas Malabero bernama Aseng.
"Napi Aseng ini ternyata suami dari tersangka Wayan. Jadi ini pasutri suami di Lapas dan istri di luar, dari situ mereka melakukan jaringan narkoba ini. Jaringan yang dikendalikan di Lapas Ini sudah melakukan pengedaran narkoba. Akhirnya kami bekerja sama di Polres dan Polda setempat untuk mengungkap jaringan narkotika tersebut," kata dia.
Sebelumnya, terjadi kekisruhan di Rumah Tahanan (Rutan) Negara Malabero, Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu saat petugas BNNP Bengkulu melakukan pengeledahan terkait dugaan adanya jaringan narkoba dari dalam lapas. Kepala BNNP Bengkulu Budiharso mengatakan, penggeledahan di dalam rutan dilakukan setelah BNN menangkap pengedar narkoba.
"Memang itu adalah hasil pengembangan yang dari luar lapas, dari tersangka yang kami tangkap mengarahnya ke salah satu narapidana di rutan," kata Budiharso saat dihubungi merdeka.com,Jakarta, Sabtu (26/3).
"Akhirnya anggota BNN dengan Polda berkoordinasi dengan pihak Kemenkumham dan kepala rutan. Setelah itu mengambil narapidana di rutan dan mengamankan orang itu," tambahnya.
Namun, saat salah satu narapidana itu berhasil diamankan, tiba-tiba tahanan yang berada di dalam rutan mengamuk. Mereka melempari para anggota BNNP menggunakan benda tumpul seperti batu dan bambu.
"Saat diamankan tiba-tiba kami mendapat serangan dari para narapidana yang ada di rutan itu," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu Nyatakan Prabowo Langgar Undang-Undang Saat Kampanye di Bengkulu
Bawaslu menyebut, pelanggaran itu diketahui setelah pihaknya melakukan klarifikasi dan kajian.
Baca SelengkapnyaSegera Disidang, Tersangka Kasus Hoaks Palti Hutabarat dan Barang Bukti Diserahkan ke Kejari Batubara
Penyerahan tersangka dan barang bukti akan dilakukan pada hari ini Selasa 19 Maret 2024 di kantor Kejari Batubara, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus
Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca SelengkapnyaTKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
Mereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaBapanas Tegaskan Kelangkaan Beras Bukan Karena Bansos
"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaTKN Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Berambut Cepak dan Berbadan Tegap di Dramaga Bogor
TKN Prabowo-Gibran menemukan dugaan kecurangan pemilu 2024 berupa mobilisasi pemilih secara ilegal.
Baca SelengkapnyaBudiman Sudjatmiko Optimis Prabowo-Gibran Bisa Kuasai Jateng untuk Menang 1 Putaran
Kehadiran relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di desa-desa penting untuk konsolidasi suara.
Baca Selengkapnya