Kengerian Daeng Koro, gembong teroris paling dicari di Indonesia
Merdeka.com - Daeng Koro, terduga teroris tewas saat baku tembak dengan Densus 88 di Poso. Rekan Daeng Koro langsung ngacir ke hutan karena merasa terpojok.
Peristiwa baku tembak itu berawal saat Daeng Koro bersama rekan-rekannya mendatangi pemukiman warga sembari menenteng senjata laras panjang dan bom rakitan. Setelah beberapa hari dalam pelarian, kelompok bersenjata yang diduga kehabisan perbekalan itu mencari makanan di rumah warga di sekitar hutan jalur mereka lalui.
Namun keberadaan mereka tercium aparat, setelah warga melaporkan adanya orang tak dikenal sambil menenteng beberapa pucuk senjata api. Akhirnya, pada sekitar pukul 14.30 Wita, anggota Polres Parigi Moutong dan tim Densus 88 Antiteror tiba di lokasi.
Polisi awalnya meminta segerombolan orang asing tersebut untuk menyerahkan diri namun dibalas dengan tembakan dan lemparan bom rakitan. Kontak tembak akhirnya terjadi dalam waktu sekitar 45 menit, dan menewaskan Daeng Koro.
Kelompok bersenjata tersebut akhirnya melarikan diri ke tengah hutan. Diduga ada beberapa orang dari kelompok bersenjata yang terluka akibat baku tembak itu.
Lalu siapakah Daeng Koro?
Daeng Koro alias Mas Koro alias Sabar Subagyo merupakan salah seorang gembong teroris paling dicari. Menurut kepolisian, sosok Daeng Koro bahkan lebih menakutkan dari Santoso.
Untuk diketahui, Santoso merupakan gembong teroris yang juga paling dicari keberadaannya. Bahkan, ada yang bilang kalau Santoso hanyalah nama besar yang diciptakan oleh Daeng Koro untuk menyembunyikan keganasan dia.
Daeng Koro juga memiliki dasar militer. Bahkan, ada kabar yang mengatakan kalau Daeng Koro merupakan pecatan Kopassus.
Dengan menyandang pecatan pasukan elite TNI, Daeng Koro mempunyai keahlian dalam strategi dan perang bergerilya. Oleh karena itu, aparat kerap kesulitan mengendus keberadaan Daeng Koro dan Santoso.
Sejumlah aksi Daeng Koro yang menjadi catatan Densus 88 sudah banyak dilakukan. Pertama, dia sebagai pelatih dan ketua pelaksana beberapa kegiatan tadrib asykari yang dilaksanakan di daerah Tuturuga, Kabupaten Morowali, tadrib di Sulbar, tadrib di Mambi, serta kegiatan tadrib yang dilaksanakan di Gunung Tamanjeka, Poso.
Kedua, sebagai aktor intelektual dalam pembunuhan Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di Tamanjeka. Keduanya ditemukan tewas mengenaskan di lubang hutan.
Ketiga, pelaku penghadangan dan penembakan anggota Brimob di Kalora. Keempat, sebagai perakit dan eksekutor bom Pantangolemba.
Kelima, kontak senjata dengan anggota di Gunung Gayatri, Desa Maranda, Poso. Keenam, pengadaan senjata yang saat ini menjadi senjata inventaris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Tujuh, sebagai penghubung antara kelompok MIT dengan kelompok Makassar. Delapan, sebagai ahli strategi bagi pergerakan kelompok MIT. Terakhir, aktor intelektual penembakan warga masyarakat di Desa Masani.
Polisi dan TNI terus meningkatkan kewaspadaan. Mereka juga terus menyisir daerah tempat latihan kelompok Santoso di Poso.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'
Momen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Amankan Sejumlah Orang Terduga Teroris di Sulteng
Di Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaPenjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Jenis Kucing Persia dari Ciri Khas Fisiknya
Ada beragam jenis kucing persia yang terkadang jarang diketahui oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda
Mat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca SelengkapnyaMencicipi Nikmatnya Toge Goreng, Kuliner Khas Bogor yang Ternyata Masaknya Direbus Bukan Digoreng
Akhirnya terpecahkan, begini asal usul nama toge goreng padahal masaknya direbus.
Baca SelengkapnyaDilantik Kapolri Jadi Kakorlantas Polri, Aan Suhanan Kenakan Dua Bintang di Pundak
Prosesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJenis Kucing Kaki Pendek Imut, Mempunyai Sederet Kelebihan dan Risiko Pelihara
Kucing kaki pendek ini, walau kelak ia sudah berusia dewasa akan tetap terkesan imut.
Baca Selengkapnya