Merdeka.com - Sebanyak 390 jemaah calon haji tergabung dalam kelompok terbang (kloter) I embarkasi Medan berangkat ke Tanah Suci melalui Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Selasa (9/8) siang. Sayang, tiga jemaah rombongan ini tertunda keberangkatannya karena persoalan visa yang tidak kunjung keluar.

Keberangkatan jemaah asal Padang Lawas ini dilepas Gubernur Sumut T Erry Nurradi di Asrama Haji Pangkalan Masyhur, Medan.

Sementara, tiga orang yang tertunda keberangkatannya, yaitu pasangan suami istri (pasutri) Nasrun Tanjung dan Umi Kalsum Simamora serta seorang petugas haji.

Pasutri Nasrun Tanjung dan Umi Kalsum tidak berangkat bersama karena visa sang istri belum keluar. Selain itu, persoalan visa ini juga yang mengganjal keberangkatan seorang petugas haji.

"Ada tiga di antara 393 jemaah kloter I yang tertunda keberangkatannya hari ini. Mereka akan diberangkatkan secepatnya dengan kloter yang berbeda," kata Kabid Pelaksanaan Haji dan Umroh Kemenag Sumut yang juga Sekretaris PPIH Embarkasi Medan, Bahrum Saleh, Senin (9/8).

Dia memaparkan, masalah yang terjadi pada ketiga jemaah itu terkait persoalan visa. "Paspornya sudah ada, hanya belum ada barcode-nya," ucap Bahrum.

Untuk mengatasi masalah ini, PPIH Embarkasi Medan sudah menyurati dan menelepon Kedubes Arab Saudi.

"Kepastiannya akan kita peroleh Kamis nanti, kami sudah komunikasikan. InsyaAllah satu atau dua hari ini mereka akan berangkat," jelas Bahrum.

Sementara itu, Umi Kalsum mengaku sedih keberangkatannya bersama sang suami tertunda. "Visa sudah keluar tapi nggak bisa diprint. Saya semakin sedih saat anak saya telepon dari Jakarta," ujar Kalsum.

Suami Umi, Nasrun Tanjung tetap setia menemani istrinya yang pernah berhaji pada 1996 lalu. Meski belum pernah berhaji, dia ikut menunda keberangkatannya. "Di sinilah kebersamaan kami untuk keharmonisan berumah tangga," ucap Nasrun.