Kenal di Medsos, Siswi SMP Diperkosa 3 Pria di Indekos
Merdeka.com - SA (12), siswi SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, jadi korban pemerkosaan teman kenalannya di media sosial. Dua terduga pelaku warga Kutai Kartanegara, Aji Novi Indra (52) dan Priwanto (19), diringkus polisi.
Polres Kutai Kartanegara lebih dulu meringkus Aji Novi, pada Senin (4/2) pagi, di Tenggarong, menyusul penangkapan Priwanto di rumahnya di Loa Kulu, Selasa (5/2) dini hari kemarin.
Kasus itu terbongkar, setelah SA ditemukan warga sedang menangis di sekitar stadion Tenggarong, Rabu (30/1) lalu, lengkap dengan pakaian sekolahnya. Warga yang menaruh iba, mendapatkan pengakuan korban telah diperkosa oleh tiga orang pria. Warga kemudian melaporkan ke keluarga korban hingga akhirnya melapor ke polisi.
"Jadi korban ini ternyata adalah yang dilaporkan hilang hampir seminggu oleh orangtuanya, ke Polresta Samarinda," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Kartanegara, AKP Damus Asa, kepada wartawan di Tenggarong, Rabu (6/2).
Dari keterangan korban, peristiwa itu terjadi Senin (28/1) siang lalu. Saat pulang sekolah, dia dijemput Aji, yang dikenalnya di media sosial. Bukannya diantar pulang, korban dibawa jalan-jalan hingga ke indekos Aji, di Mahulu, Tenggarong.
"Di indekos pelaku, korban diduga mendapat perlakuan itu (diperkosa Aji) dua kali, pada 29-30 Januari. Jadi korban tinggal di kos itu selama tiga hari," ujar Damus.
"Korban ada mengenal seorang wanita bernama Susi, teman dari tersangka Aji, yang kemudian membawanya ke kosnya. Di kos Susi ini diduga korban kembali mendapat perlakuan itu dari dua pemuda lainnya (Priwanto dan Rusdi), yang kebetulan saat itu, ada di kos Susi," tambah Damus.
Polisi saat ini tengah memburu satu terduga pelaku pemerkosa lainnya. "Kita sudah datangi kos Susi yang kami jadikan saksi itu, ternyata dia sudah pindah kos. Ada satu lagi terduga pelaku yang kita cari atas nama Rusdi," terang Damus.
Aji Novi dan Priwanto kini meringkuk di penjara. Keduanya dijerat pasal berlapis, sebagaimana diatur UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
"Kita sudah lakukan visum kepada korban," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnya10 Saksi Kubu Anies Mendadak Mundur Jelang Beri Keterangan di Sidang Sengketa Pilpres, Ada Kepala Desa hingga Petugas Pemilu
Ada beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dilaporkan Hilang, Siswi SD di Bandung Akhirnya Ditemukan, Ternyata Dibawa Teman Pria
Dia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaSiswi SD di Bandung Hilang Sejak Pamit ke Sekolah 28 November, Diduga Dibawa Kabur Kenalan di Medsos
KJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim
“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaWarga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok
Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaKesal Tak Difasilitasi Komunikasi, Seorang Pria Bacok dan Tusuk Adik Ipar di Garut hingga Meninggal
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya