Merdeka.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam upaya pencegahan kekerasa seksual pada anak. Salah satu caranya adalah dengan mendekatkan diri dan terus melakukan pengawasan terhadap anak.

Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian PPPA, Nahar mengatakan, penting juga bagi orang tua atau orang dewasa untuk memberikan serta mengenalkan pemahaman tentang hal-hal yang boleh dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan anak anak.

Dia menambahkan, penting juga untuk mengajarkan anak lebih waspada pada orang tidak dikenal atau orang yang terlihat baik namun memiliki tujuan yang tidak baik.

"Kalau orang tua belum memahami tekniknya bisa sering berkonsultasi dengan aparat perlindungan anak di tempat masing-masing, sehingga tahu dan paham bagaimana menjaga anak-anak ketika sedang tidak berada dengan kita sebagai orang tuanya yang mendampingi," katanya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (16/8).

Nahar mengimbau lingkungan masyarakat, orang tua, dan pemerintah untuk bahu membahu melakukan pencegahan agar anak-anak tidak mengalami kekerasan seperti kekerasan seksual. Selain mencegah, Nahar juga berpesan agar masyarakat juga memberikan perhatian pada anak yang sudah terindikasi mengalami kekerasan seksual.

"Mencegah lebih baik, tapi jika anak-anak sudah berhadapan dengan situasi kekerasan, maka kita berharap bisa menangani dengan tepat dan dengan lembaga yang tepat, sehingga kita bisa membantu anak-anak keluar dari masalahnya dan menyiapkan masa depannya dengan lebih baik lagi," tutupnya.

Sebelumnya, R (35) melaporkan tetangga W (41) ke kantor polisi karena diduga membawa kabur remaja putrinya, F (14). W juga membawa kabur motor milik R dan hendak dia jual sebelum akhirnya ditemukan di kawasan Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Kapolsek Cengkareng Jakarta Barat, Kompol Khoiri membenarkan akan laporan R. Menurutnya, anggota telah mencari hingga ke Sukabumi, Jawa Barat. Sebab, diduga kuat mereka melarikan diri ke Sukabumi.

"Ini masih kami cari," kata Khoiri.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius, menambahkan sepeda motor Vario yang dibawa oleh F untuk kabur sudah ada di kantornya. Sepeda motor itu di dapat dari seseorang yang disuruh Wawan untuk menjual melalui sosial media. Anggota saat itu melakukan penyamaran sebagai pembeli mengajak COD.

"Tapi setalah di TKP ternyata yang nganterin motor bukan Wawan. Akhirnya kita bawa periksa sebagai saksi. Kami sudah koordinasi dengan Polres Sukabumi untuk membackup pencarian pelaku," kata Antonius.