Kementerian PPPA Beri Pendampingan Puluhan Anak di Garut Dibaiat Masuk NII
Merdeka.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan terus memantau perkembangan anak-anak yang dibaiat kelompok Negara Islam Indonesia dan memastikan segala upaya yang diperlukan untuk perlindungan anak telah dilakukan.
"Kemen PPPA akan terus mendukung upaya pemberian layanan yang dibutuhkan anak melalui pendampingan, dukungan psikososial dan konseling psikologis," kata Asdep Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Elvi Hendrani melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (15/10).
Menyusul adanya kasus ini, pihaknya langsung bertolak ke Garut menemui salah satu orang tua korban dan pihak-pihak terkait untuk memastikan anak yang telah dibaiat tetap mendapatkan pendampingan dan tertangani dengan baik dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, negara memiliki tugas melindungi anak-anak korban terorisme, di antaranya dengan melakukan edukasi tentang pendidikan, ideologi dan nilai nasionalisme; konseling tentang bahaya terorisme, rehabilitasi sosial dan pendampingan sosial.
Elvi menyampaikan adanya kasus ini semakin menegaskan fenomena pergeseran perekrutan pelaku teror dari dewasa ke anak-anak.
Meski demikian, anak-anak ini sesungguhnya tetap menjadi korban, baik korban dari lingkungan yang salah maupun pemberian pemahaman yang salah dari orang dewasa di sekitarnya.
"Anak merupakan kelompok yang paling rentan karena masih dalam tahap pencarian jati diri dan sangat mudah disusupi oleh paham-paham tertentu sehingga sangat diperlukan adanya perlindungan dan pemahaman yang baik dari orang dewasa di sekitarnya. Kasus ini merupakan puncak gunung es karena kelompok-kelompok perekrut bergerak sangat tertutup dan tidak mudah terdeteksi bahkan penyusupan di satuan pendidikan sudah mulai terindikasi sejak PAUD dan tidak tertutup kemungkinan masih banyak anak yang menjadi korban tapi belum terdeteksi," kata dia. Dikutip Antara.
Sebelumnya, 59 anak di Garut, Jawa Barat diduga dibaiat untuk masuk kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Kasus ini terungkap setelah salah satu orang tua anak yang dibaiat melaporkan perubahan perilaku anaknya yang mengafirkan kelompok lain. Anak tersebut berubah sikap setelah dua tahun mengikuti sebuah pengajian.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya
Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca SelengkapnyaPesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024
Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puan Singgung Anak Muda di Harlah PPP: Mau dari Keluarga Siapapun, Namanya Menghormati Itu yang Utama
Ketua DPP Puan Maharani meyakini masa depan bangsa ada di tangan anak muda yang bertanggungjawab dan memiliki etika.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaKapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca SelengkapnyaDepan Anak Buah yang Naik Pangkat, Jenderal Polri Lulusan Terbaik Beri Pesan Mendalam soal Tanggungjawab
Memimpin upacara, Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada menitipkan pesan mendalam.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Pukuli Wartawan karena Pemberitaan, Komandan TNI AL Dicopot
TNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca Selengkapnya