Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemensos verifikasi data korban meninggal akibat gempa Lombok

Kemensos verifikasi data korban meninggal akibat gempa Lombok bantuan makanan untuk korban gempa lombok. ©ADEK BERRY / AFP

Merdeka.com - Kementerian Sosial sedang melakukan verifikasi terhadap data korban yang meninggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) gempa bumi 7 Skala Richter (SR), Minggu (19/8) malam.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin dini hari mengungkapkan kegiatan verifikasi sudah dimulai sejak 14 Agustus 2018. Menurut dia, verifikasi dilakukan untuk memastikan data ahli waris secara akurat.

Dari 481 jiwa seluruh korban meninggal di NTB telah dapat diverifikasi 471 jiwa di Lombok Utara. Sebelumnya, diketahui berdasarkan posko induk data, korban yang meninggal di Lombok Utara sebanyak 404 jiwa.

"Bisa jadi di kabupaten lain jumlah yang meninggal bertambah," kata Harry.

Verifikasi akhir tersebut ditetapkan bersama Sekda, Pangdam dan Kapolda. Sedangkan dari Kemensos dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Sesditjen Linjamsos).

Selain itu, juga dihadiri semua camat yang wilayahnya terdampak dengan membawa data terkini dengan dilengkapi surat keterangan kematian dan kartu keluarga.

"Hal ini memudahkan proses pengesahan melalui SK Bupati yang akan ditetapkan Senin 20 Agustus," ungkap Harry.

Sementara itu, kata dia, sedang berlangsung juga proses verifikasi untuk data korban di Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur.

Ia menyebutkan hingga Minggu (19/8) malam korban meninggal terverifikasi di Kecamatan Kayangan Lombok Utara 175 jiwa, Kecamatan Bayan Lombok Utara 16 jiwa, Kecamatan Gangga Lombok Utara 114 jiwa, Kecamatan Tanjung Lombok Utara 86 jiwa, dan Kecamatan Pemenang Lombok Utara 80 jiwa.

"Jika diperbaharui data korban meninggal menjadi 548 jiwa," kata Harry.

Dirjen Kemensos yang berafiliasi dengan Kemenko PMK tersebut mengungkapkan Kemensos dalam menangani bencana telah menerjunkan petugas dari pusat sebanyak 20 orang. Sementara Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari NTB telah dikerahkan sebanyak 500 orang.

"Bencana Gempa di NTB ini telah membuat panggilan kemanusiaan bagi Tagana dari berbagai provinsi. Sebanyak 12 provinsi ikut peduli dengan mengirimkan Tagana," tuturnya.

Sampai saat ini, kata Harry, terdapat 633 Tagana yang bekerja untuk membantu dapur umum lapangan, evakuasi, layanan psikososial, distribusi bantuan, pencarian korban, verifikasi data korban, dan ikut pembersihan puing-puing reruntuhan rumah bersama sama TNI, Basarnas, Kepolisian dan para relawan kemanusiaan dari berbagai organisasi kemanusiaan.

Gempa susulan malam ini sampai 7 SR membuat warga berhamburan keluar. Melalui jaringan komando perklaster Tagana, diketahui semua Tagana selamat.

Setelah gempa-gempa yang terjadi reda, Tagana segera bergerak memberikan peringatan untuk perlindungan diri dan keluarga di berbagai pelosok sesuai dengan area tugasnya, termasuk memberitahu bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

"Belum dapat diketahui dampak kerusakan dari gempa yang berturut-turut sampai lima kali terjadi malam ini," ujarnya.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Lima Hari Terjadi 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Data Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Lima Hari Terjadi 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal

Data Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah
Moeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah

Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku dan Korban Kenalan Lewat Medsos 4 Bulan Lalu
Pemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku dan Korban Kenalan Lewat Medsos 4 Bulan Lalu

Ketika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Mensos Risma Tak Dilibatkan Pembagian Bansos oleh Jokowi, Ini Penjelasan Menko PMK Muhadjir
Mensos Risma Tak Dilibatkan Pembagian Bansos oleh Jokowi, Ini Penjelasan Menko PMK Muhadjir

Menko PMK menjelaskan, semua data dan anggaran bansos ada di bawah Kemensos.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Bulog Bersama Presiden Jokowi dan Bapanas Luncurkan Bantuan Pangan 2024
Bulog Bersama Presiden Jokowi dan Bapanas Luncurkan Bantuan Pangan 2024

Penyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya