Kemensos: 2 Warga yang tewas saat ambil kompensasi karena usia
Merdeka.com - Kementerian Sosial menyampaikan bela sungkawa terhadap dua warga yang tewas saat pengambilan dana kompensasi bahan bakar minyak (BBM) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun, mereka berkilah kedua warga tersebut tewas karena faktor usia, bukan akibat terjepit antrean warga.
Kedua warga tersebut antara lain, Emak Icih (79) dan Emak Titi (75). warga Kota Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia saat mengambil dana kompensasi pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Emak Icih merupakan warga Kampung Trowek, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten dan emak Titi adalah warga Kampung Pasir Bitung, Desa Kaputihan, Kecamatan Jatiwaras.
"Emak Icih meninggal saat menuju kantor pos tempat pencairan uang kompensasi pengurangan subsidi BBM. Sebaliknya, Emak Titi meninggal seusai mengambil uang kompensasi," kata Sekretaris Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) AM Asnandar di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (4/12).
Berdasarkan dari keterangan keluarga dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, keduanya meninggal karena faktor usia. Sebagai bentuk tanggung jawab, Kementerian Sosial menyerahkan santunan bagi keluarga kedua korban masing-masing Rp 5 juta.
Terkait pembagian dana kompensasi BBM, Kementerian Sosial menilai kemampuan PT POs Indonesia dalam melayani warga. Asnandar pun menjamin setiap warga yang terdaftar sebagai penerima tidak akan tertukar.
"Pencarian sudah ada jadwalnya, sudah dihitung kemampuan PT Pos Indonesia melayani warga, serta dijamin tidak akan hilang karena sudah terdata," tambah Asnandar.
Selain itu, Linjamsos berharap semua pihak mengedepankan saling percaya dan toleransi agar pemaknaan kartu sakti ini tidak semata mata uang saja. Melainkan melatih mengelola dan memanfaatkan uang sesuai kebutuhan. Kalaupun ada ditemukan berbagai kekurangan dan kelemahan hal tersebut merupakan di luar rencana. Namun, warga diminta aktif melaporkan melalui saluran resmi yang telah ditetapkan pemerintah.
"Jika terjadi kekurangan dan kelemahan bisa disampaikan ke laman www.lapor.ukp.go.id sesuai hasil rapat koordinasi di Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 27 November lalu," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaWarga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok
Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaPemuda Tewas Disabet Sajam di Mampang Ternyata Sudah Janjian Tawuran Via Medsos
Pemuda yang tewas dibacok di Mampang ternyata pelaku tawuran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari
Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnya15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia
Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca Selengkapnya