Kemenkominfo: Hoaks Dipercaya Pengaruhi Otak dan Perilaku
Merdeka.com - Pakar komunikasi politik yang juga staf khusus menteri komunikasi dan informatika, Henry Subiakto mengatakan, banyak yang memilih hoaks pada pemilu karena memiliki resiko yang lebih kecil daripada politik uang alias money politic.
Hal ini disampaikannya saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Mengukur dan Menganalisa Hoaks dan Ujaran Kebencian yang muncul saat dan setelah Pemilu 2019'.
Bahkan, menurut dia, dengan resiko kecil, hoaks ini dipercaya bisa mempengaruhi otak dan perilaku seseorang. Sehingga menyerang logika atau cara berpikir seseorang.
"Hoaks lebih tak beresiko daripada money politics. Hoaks dipercaya mempengaruhi otak dan perilaku. Sehingga logika cerdas kita hilang," kata Henry di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Selasa (20/8).
Dengan hal ini, masih kata dia, arena pertarungan politik semakin bertambah. Salah satunya melalui media sosial.
"Media sosial ini sudah menjadi bagian dari perang politik. Tapi bukan hanya di Indonesia. Di seluruh dunia. Pemilu 2019 adalah pertarungan politik dan komunikasi. Jadi bukan dari Pak Jokowi dan Pak Prabowo, tapi orang banyak dan unlimited," jelas Henry.
Dia mengingatkan, sasaran hoaks adalah kelompok mayoritas. Sehingga, dirinya meminta waspada jika ada informasi yang membuat cemas, tapi tak jelas sumbernya. Karena itu semua adalah ciri dari hoaks.
"Yang selalu menjadi sasaran hoaks adalah mayoritas. Hoaks itu menciptakan kecemasan, kebencian, kecurigaan dan ketidak percayaan. Kemudian sumbernya tidak jelas, pesannya pun tidak lengkap," katanya.
Reporter: Putu Surya Merta
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaDatangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'
Ganjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
Beredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!
Otorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya