Kemenko PMK gandeng PP Muhammadiyah untuk implementasi revolusi mental
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Puan menyebutkan kerjasama ini merupakan bentuk gotong royong bersama organisasi Islam di Indonesia untuk mengimplementasi revolusi mental.
"Saya memerlukan dukungan dari PP Muhammadiyah saat ini diwakili oleh Pak Haedar Nashir komitmen ini harus diimplementasikan secara konkrit," ujar Puan di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jumat (24/11).
Puan berharap kepada PP Muhammadiyah bisa membantu melakukan sosialisasi dan edukasi tentang revolusi di dunia pendidikan. Contohnya adalah dengan mengadakan seminar.
"Paling awal adalah sosialisasi edukasi berkaitan makna-makna arti kebangsaan arti kesejahteraan arti Indonesia arti Pancasila banyak sekali yang bisa kita lakukan," ucapnya.
Selain itu, KemenkoPMK membutuhkan bantuan Muhammadiyah untuk berikan data akurat anak-anak di pesantren. Hal itu bermanfaat untuk pendataan pemberian KIP.
"Salah satu komitmen pemerintah adalah dgn KIP bukan hanya kepada anak-anak sekolah tapi juga berkomitmen kepada anak-anak di pesantren dan yatim piatu. Dengan bantuan Muhammadiyah kita dapat data akurat," tutur Puan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik kerjasama ini. Pihaknya yakin Muhammadiyah bisa menjalankan semangat revolusi mental melalui tingkat keluarga atau sampai di komunitas Muhammadiyah
"Saya yakin Muhammad bisa bergandengan dengan pemerintah lewat keluarfa atau komunitas," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaMengenal Mental Ideologi dan Contoh Soalnya, Pelajari untuk Persiapan Seleksi Masuk TNI
Mental ideologi adalah sikap dan cara berpikir yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar negara Indonesia, seperti Pancasila.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Plt Ketum Mardiono Gelar Istigosah Hingga Malam Pencoblosan: Menjaga Suara Umat Diamanahkan ke PPP
Muhamad Mardiono telah melakukan konsolidasi pemenangan, bertemu dan menyerap aspirasi jutaan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaArahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024
Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaLonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca SelengkapnyaPPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca Selengkapnya