Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkes: Waspadai KLB Demam Dengue di Masa Pandemi Covid-19

Kemenkes: Waspadai KLB Demam Dengue di Masa Pandemi Covid-19 demam berdarah. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai status kejadian luar biasa (KLB) demam dengue (DD) di sejumlah wilayah saat pandemi Covid-19. Jika sampai terjadi, akan sangat berbahaya.

"Ada kecenderungan meningkat kasusnya, walau secara nasional fluktuatif, biasanya mendekati Maret mulai naik. Makanya, saat ini kita sedang waspada, karena kalau KLB bisa bahaya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Didik Budijanto. Demikian dikutip dari Antara, (31/8).

Didik mengatakan, endemi demam dengue saat ini terjadi hampir merata di berbagai wilayah, khususnya yang berstatus pandemi Covid-19.

Berdasarkan data terakhir yang dirilis Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI pada 28 Juni 2021, dilaporkan lima daerah dengan lonjakan kasus tertinggi.

Kota Bekasi (Jawa Barat), menduduki peringkat pertama kasus dengue, yakni 796 kasus, Kabupaten Buleleng (Bali) menempati posisi kedua 770 kasus, di posisi ketiga Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur) sebanyak 511 kasus, Karawang (Jawa Barat) di posisi empat sebanyak 494 kasus, dan Kota Jakarta Timur (DKI Jakarta) di posisi lima sebanyak 464 kasus.

Menurut Didik Budijanto, kasus demam dengue hingga pekan ke-25 tahun ini mencapai 19.156 kasus yang dilaporkan 405 dari total 477 kabupaten/kota di Indonesia. 160 pasien diantaranya dilaporkan meninggal dunia.

Didik mengingatkan seluruh pihak, meski konsentrasi masyarakat saat ini mengarah pada situasi Covid-19. Perlu diwaspadai potensi lonjakan demam dengue yang berisiko memuncak pada September hingga Desember 2021 dan Januari hingga Maret 2022.

Menurutnya, pemerintah telah mempersiapkan enam strategi nasional penanggulangan demam dengue di Indonesia, yakni pengendalian vektor, peningkatan kapasitas surveilans, tata kelola dan deteksi dini, peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, penguatan kebijakan manajemen program kemitraan, serta pengembangan kajian, penelitian dan inovasi.

Dari enam strategi itu, kata Didik, terjadi penurunan konsentrasi pada upaya peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, karena terkendala situasi COVID-19.

"Dalam sistem pemberdayaan masyarakat ini sudah cukup lama berjalan, tapi intensitasnya agak menurun seperti pemberantasan sarang nyamuk. Meskipun kita konsentrasi pada Covid-19, jangan lupa demam dengue juga cukup mengancam kalau tidak kita tanggulangi," katanya.

Didik mengatakan demam dengue dan Covid-19 sebenarnya bisa dibedakan dengan gejala yang dialami pasien. "Secara gejala memang pada awal mirip dengan Covid-19. Tapi, ada beberapa hal yang spesifik. Kalau COVID-19 menyerang di daerah pernapasan, dengue di pencernaan," katanya.

Perbedaan dua penyakit itu dapat dipastikan melalui tes cepat PCR atau antigen yang dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium.

"Kalau demam segera diperiksa. Segera tes PCR atau antigen untuk pastikan supaya tidak terjadi infeksi atau kesalahan diagnosa antara COVID-19 atau dengue. Jangan sampai salah, harus dicek laboratorium," katanya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB

Kemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari

Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari

Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya