Kemenkes: Vaksin Sinovac Ampuh Cegah Penularan Covid-19 & Kematian Hingga 98 Persen
Merdeka.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI melakukan kajian cepat keefektifan vaksinasi Sinovac terhadap infeksi Covid-19. Hasil kajian menyatakan vaksin Sinovac efektif mencegah kematian.
Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes, Pandji Dhewantara menyebut, berdasarkan hasil kajian, pemberian vaksinasi dosis lengkap itu secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah Covid-19 bergejala.
"Vaksinasi menurunkan risiko perawatan dan kematian sampai 98%, jauh lebih besar dibandingkan pada individu yang baru menerima dosis pertama dimana hanya efektif menurunkan sekitar 13% risiko Covid-19 bergejala" katanya, Jumat (14/5).
Dia bilang, kajian cepat dilakukan pada 13 Januari sampai 18 Maret 2021 pada tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta. Kajian cepat ini menggunakan desain Kohort Retrospektif, yakni menelusuri riwayat setiap individu yang dilibatkan dalam penelitian ini.
Pandji menambahkan, penelitian ini berfokus pada kelompok tenaga kesehatan baik yang belum maupun sudah di vaksinasi. Kemudian, yang sudah diberi dosis pertama maupun sudah vaksinasi lengkap sebanyak dua dosis.
Kajian cepat pada 13 Januari sampai 18 Maret 2021 lalu melibatkan lebih dari 128 ribu orang dengan usia di atas 18 tahun. Serta rata-rata dari partisipan yang diikutkan 60% perempuan dengan rata-rata usia di Kisaran 30 tahun.
"Kajian cepat ini dilakukan berdasarkan data-data sekunder. Jadi data-data yang kita olah itu merupakan data dari berbagai sumber yang ada di Kementerian Kesehatan," tuturnya.
Menurutnya, hasil kajian ini dapat adalah informasi yang sangat penting bagi masyarakat maupun bagi pemerintah. Terutama dalam hal menentukan langkah-langkah strategis guna memperkuat pemberian vaksinasi di masyarakat.
Pandji melanjutkan, dari analisis yang dilakukan ditemukan bahwa vaksinasi Sinovac dosis dengan lengkap bisa menurunkan atau bisa mengurangi risiko Covid-19 sebanyak 94%. Kata dia, kajian cepat itu sangat jelas menunjukkan bahwa pemberian vaksinasi lengkap 2 dosis bisa menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 dan mencegah kematian.
Tak hanya itu, lanjut dia, pemberian vaksinasi Sinovac 2 dosis dapat mencegah sekitar 96% risiko perawatan karena Covid-19. Kemudian, mencegah sebesar 98% kematian karena Covid-19.
"Hal itu menunjukkan bahwa vaksinasi lengkap itu sangat disarankan karena vaksinasi pemberian dosis pertama itu belum cukup melindungi. Apabila masyarakat sudah menerima vaksinasi penuh atau lengkap itu akan jauh lebih efektif dalam menurunkan risiko Covid-19 baik perawatan maupun kematian," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya