Kemenkes Sebut Mobilitas Masyarakat Meningkat Selama PPKM, Banyak Pelanggaran Prokes
Merdeka.com - Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan mobilitas masyarakat mulai meningkat setelah pemerintah melakukan relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di saat bersamaan, banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
Maxi mengaku melihat langsung mobilitas masyarakat mulai meningkat saat melakukan perjalanan darat dari Bandung menuju Jakarta. Dalam perjalanan tersebut, Maxi melewati Cianjur, Sukabumi, dan Ciawi.
"Sesudah turun kasus, saya lihat di pasar-pasar mobilitas tinggi dan banyak lagi yang melanggar protokol kesehatan tidak pakai masker," kata Maxi dalam diskusi virtual, Selasa (7/9).
Maxi meminta masyarakat kembali mematuhi protokol kesehatan dan menekan mobilitas. Dia mengingatkan peningkatan kasus Covid-19 selalu berbanding lurus dengan peningkatan mobilitas dan menurunnya kepatuhan protokol kesehatan.
"Kita tidak boleh jumawa melihat kasusnya sudah menyentuh di bawah 10.000 bahkan kita bergerak di bawah 5.000 per hari," ujar dia.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan Indonesia masih rentan mengalami lonjakan kasus Covid-19. Hal ini dilihat dari penambahan angka kematian Covid-19 yang masih tinggi.
Data 6 September 2021, kasus kematian akibat Covid-19 nasional bertambah sebanyak 612 orang.
"Sehingga ini masih rentan untuk terjadinya lonjakan (kasus Covid-19) kalau misalnya masyarakat tidak patuh (terhadap protokol kesehatan)," katanya dalam diskusi, Selasa (7/9).
Selain angka kematian tinggi, masih adanya varian baru termasuk varian Delta bisa memicu kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Tanah Air. Belum lagi, kata Alex, jika varian baru Covid-19 dari luar negeri masuk ke Indonesia.
"Bahwa di Indonesia banyak varian baru yang sudah masuk, termasuk Delta yang sewaktu-waktu bisa melonjak kembali kalau misalnya kita tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan di Bekasi Diangkut Pikap Karena Alasan Ambulans Rusak, Ini Penjelasan Puskesmas
Viral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKemenko PMK Ungkap Alasan Kepesertaan BPJS Kesehatan jadi Syarat Bikin SKCK
Saat ini, syarat tersebut masih dalam tahap uji coba yang dilakukan di 6 wilayah Polisi Daerah (Polda)
Baca Selengkapnya